Klarifikasi Lengkap Plt Menpora Muhadjir soal ‘Kiamat’ Jika Indonesia Tak Gelar Piala Dunia U-20

Plt Menpora, Muhadjir Effendy
Sumber :
  • PSSI

VIVA Nasional – Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Muhadjir Effendi menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya terkait ‘jangan ketika Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia seakan mau kiamat’ saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada Selasa malam, 28 Maret 2023.

Viral, STY Salami dan Peluk Seluruh Pemain Korsel usai Digilas Timnas Indonesia

“Saya mohon maaf dengan pernyataan saya yang menurut memang sangat hiperbolik. Saya kira kalau menyebut enggak akan kiamat itu. Rekan-rekan saya minta untuk tidak ditulis ya,” kata Muhadjir dikutip dari Youtube TV Parlemen pada Rabu, 29 Maret 2023.

Sebab, Muhadjir yang juga menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini mengaku ingin bekerja dengan tenang. Selain itu, ia tak mau dihujat oleh masyarakat.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

“Saya ingin bekerja dengan tenang tidak diliputi dengan bully. Mohon rekan-rekan wartawan untuk tidak menulis saya menyebut tidak akan kiamat, itu terlalu hiperbolik memang. Jangan-jangan malah ditulis itu,” ujarnya.

Sebetulnya, Muhadjir menunjukkan tidak kepada satu pihak saja tapi dua-duanya. Maka dari itu, ia mengajak menyikapi isu ini dengan tenang dan sebenarnya menempatkan posisi isu dalam konteks desain besar pembangunan manusia Indonesia itu.

UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

“Jadi itulah munculnya istilah itu. Jadi baik yang pro maupun kontra, sebetulnya saya mohon untuk kita sama-sama untuk menyadarkan, sebetulnya ini bukan suatu hal yang harus kita ributkan terlalu jauh itu,” jelas dia.

Menko PMK Muhadjir Effendy melihat langsung bekas kerusuhan dalam Tragedi Kanjuruhan.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya (Malang)

Dalam paparan rapat dengan Komisi X DPR, Muhadjir menganggap sebetulnya hiruk pikuk Piala Dunia U-20 ini bukan bagian yang betul-betul besar. Sebab, kata dia, sepakbola merupakan bagian kecil dari gerakan masyarakat sehat dalam rangka membangun manusia Indonesia yang sehat, terdidik dan terampil baik serta berakhlak mulia.

“Jadi sebetulnya hiruk pikuk u-20 ini sebetulnya bukan bagian yang betul-betul besar, dalam konteks pembangunan manusia Indonesia. Hanya berada di bagian lingkaran kecil. Sehingga, dengan segala hormat saya ingin menyampaikan bahwa dilihat dari skala prioritas sebetulnya bukan menjadi prioritas yang benar-benar menentukan masa depan Indonesia,” ungkapnya.

Maka dari itu, Muhadjir mengingatkan jangan sampai berpikiran bahwa dunia akan berakhir jika Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 sepakbola. Menurut dia, semua pihak tidak usah terlalu melihat ada suatu hal yang bakl terjadi luar biasa.

“Ini kita perlu menyadari bahwa jangan sampai kita seolah-olah ini kalau sudah nanti U-20 batal, Indonesia ini mau kiamat. Ini sebetulnya hal yang biasa saja. Ini saya ingin mengingatkan agar kita tidak terhanyut dengan euforia, dengan protes-protes, dengan berbagai macam hiruk pikuk yang sehingga kita melupakan, bahwa sebetulnya ada cita-cita besar yang harus kita rancang,” ucapnya.

Kemudian, Muhadjir juga tidak mau hal ini menguras energi dan menyita energi sehingga semua lupa dengan program-program yang belum tuntas. “Jangan sampai hal yang sebetulnya tidak dalam posisi strategis itu, kemudian menyita perhatian kita, menyita energi kita untuk sehingga kita lupa dengan program yang belum tuntas,” pungkasnya.

Konsisten

Sebelumnya diberitakan, Pelaksana tugas (Plt.) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa sikap Indonesia terkait Piala Dunia U-20 2023 yang melibatkan Israel masih sama, yakni berpegang teguh pada konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan dalam bentuk apa pun.

"Kita tetap konsisten, landasan konstitusi kita tidak goyah karena ini amanat UUD, terikat erat dengan semangat Indonesia. Kita tidak akan beri ruangan kepada mereka yang masih dalam posisi menjajah," kata Plt. Menpora dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa.

"Ini soal konstitusi. siapa pun yang masuk di kategori UUD itu, kita bersikap sama dan menjadi pegangan," tegas dia.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan pihaknya juga memberikan masukan kepada PSSI yang berbicara dengan penyelenggara Piala Dunia U-20 FIFA terkait kondisi dan posisi Indonesia terhadap Israel di ajang sepak bola tersebut.

Ia menyebutkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir tengah mengupayakan untuk membicarakan hal itu bersama FIFA. Pada pembicaraan awal, Muhadjir mengungkapkan FIFA menghargai dan memahami posisi Indonesia.

"Kesimpulan pembicaraan awal, FIFA cukup menghargai dan memahami posisi Indonesia yang tidak bisa diusik dan ditawar di konstitusi. Ada opsi-opsi yang ditawarkan, yang kita harapkan terus dijalankan. Ada kondisi-kondisi yang bisa dipertimbangkan, namun, sebagian besar masih usulan mentah," ujar dia.

Muhadjir memastikan FIFA tidak memberikan penalti kepada Indonesia seperti yang beredar di ruang maya belakangan ini.

"Insya Allah FIFA tidak akan memberikan penalti seperti yang diisukan. Untuk pembicaraan awal, FIFA sangat memahami dan positif untuk mencari jalan keluar dan alternatif untuk dipertimbangkan bersama," kata pria yang juga Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.

Adapun pernyataan Muhadjir senada dengan Presiden RI Joko Widodo yang menjamin keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak berkaitan dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.

Presiden mengawali pernyataan resminya dengan menegaskan bahwa Indonesia memiliki prinsip yang secara konsisten dan teguh memperjuangkan serta mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

Selain itu, Indonesia juga mendukung penyelesaian two-states solution negara Israel dan negara Palestina merdeka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya