Waspada, Siklon 98S Meningkat Picu Potensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Dampak kerusakan permukiman penduduk maupun infrastruktur kelistrikan akibat badai siklon tropis seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur pada 3-4 Maret 2021. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan Bibit Siklon 98S mulai mengalami peningkatan intensitas di Indonesia pada Sabtu, 8 April 2023. Posisi Bibit Siklon tersebut berada di sekitar Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki.

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura

"Mulai tanggal 8 (April) menunjukkan peningkatan intensitas Bibit Siklon 98S dengan posisi masih berada di sekitar laut Timor sebelah barat daya Saumlaki. Dan berada masih di dalam area tanggung jawab Jakarta yaitu area tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta yaitu BMKG Jakarta," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara daring.

Menurut dia, selain itu, bibit siklon 90w juga masih terdeteksi di sekitar wilayah Samudera Pasifik dan mulai menjauhi Indonesia.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dwikorita menyebut, bibut Siklon 98S berada di sekitar laut Timur sebelah Barat Daya Saumlaki tepatnya di koordinat 9,8 derajat Lintang Selatan 129,7 derajat Bujur Timur.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

"Di mana, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon tersebut mencapai 30 Knot atau 56km/jam sementara tekanan rendah di sekitar pusat sistemnya mencapai 1003 mb," ujarnya.

Dia mengatakan Bibit Siklon 98S ini bergerak ke arah Barat Daya menuju Samudera Hindia dan memiliki peluang kategori tinggi. Hal ini terjadi lantaran meningkatnya peluangnya tinggi untuk menjadi badai tropis di wilayah tanggung jawab Australia dalam waktu 24 hingga 36 jam ke depan.

"Jadi, potensi untuk menjadi badai tropis atau siklon tropis tinggi dalam waktu 24 hingga 36 jam ke depan meskipun saat itu sudah diambil monitoringnya oleh TCWC Australia," lanjutnya. 

"Jadi, Indonesia dan Australia bekerja sama. Kita tetap memonitor juga ya menggunakan radar-radar yang ada di Nusa Tenggara Timur," kata dia.

Dia memyampaikan, potensi dampak yang mungkin terjadi dalam 24 jam ke depan akibat siklon tropis tersebut seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. 

Kemudian, potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Lalu, gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter di Laut Flores, Perairan Kepulauan Selayar, Perairan Baubau, Kepulauan Wakatobi, Laut Seram.

Selain itu, gelombang tinggi di Perairan Fakfak dan Kaimana, Laut Banda, Perairan Selatan, Kepulauan Kai - Kepulayan Aru dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya