Kemenag Usung Haji Ramah Lansia, Begini Strateginya
- VIVA/Sherly (Tangerang)
VIVA Nasional – Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023 M mengusung tema haji ramah lansia. Tema ini diusung karena tahun ini, sebanyak 30 persen jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini merupakan jamaah haji lansia .
Dari kuota haji yang ditetapkan Arab Saudi, tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000. Dari jumlah tersebut ada 66.943 jamaah lansia yang akan diberangkatkan tahun ini. Oleh karena itu, tema Haji Ramah Lansia diusung.
Dari data yang ada jumlah lansia berusia 65 tahun ke atas tahun ini 66.943 jemaah dengan komposisi usia 85-94 tahun 7.680 jemaah, usia 95 tahun total 555 jemaah, usia 65-74 tahun total 45.796 jemaah dan usia 76- 84 tahun total 12.912 jemaah.
"Ini jumlah yang cukup besar," ujar Perencana Ahli Madya Fasilitator Bimbingan Teknis Bidang Layanan Haji Lansia, Slamet S.Ag di Asrama Haji Pondok Gede, Senin 10 April 2023.
Untuk itu, agar jamaah Lansia juga bisa menjalankan ibadahnya dengan lancar, Kementrian Agama Menyiapkan Langkah Strategis untuk mensukseskan tema besar Haji Ramah Lansia. Apa langkah strategisnya?
"Tentu kita menyiapkan secara internal dulu, petugas kita siapkan mulai dari petugas kloter, petugas di Embarkasi, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji/ PPIH-nya itu sendiri kita lakukan bimtek dengan muatan-muatan lansia," kata Slamet.
Lalu tak hanya itu, para petugas haji pun nantinya harus dibantu para jamaah lain.
" Sehingga kita harus menegaskan bahwa seluruh petugas, seluruh komponen baik jamaah maupun petugasnya harus betul-betul peduli kepada lansia, karena tanpa kepedulian, keramahan kita kepada jemaah lansia, saya kira kira akan mengalami kemunduran prestasi," ujar Slamet lagi.
Komunikasi antar sesama jemaah untuk meningkatkan bantuan untuk lansia juga harus ditingkatkan. Ini diperlukan karena jemaah lansia sangat butuh pendampingan secara utuh.
" Hal- hal lain tentu kita juga mengedukasi para lansia dengan manasik-manasik yang mengedepankan kemudahan kemudahan, keringanan-keringanan atau ruqsoh- ruqsoh- bahwa jemaah lansia tidak memaksakan diri, dan ternyata banyak alternatif-alternatif ibadah haji yang penuh dengan kemudahan-kemudahan."
Tak cuma itu, komunikasi dengan sesama warga dan pemilik pemilik kepentingan haji ini untuk membangun kepedulian termasuk dengan media.
" Kita juga buatkan beberapa infografis untuk bangun kepedulian. Kita juga nanti di setiap Embarkasi juga kita berikan simbol-simbol, petunjuk-petunjuk, ajakan-ajakan yang mengarah kepada peduli lansia. Saya kira itu persiapan-persiapan, tambah nya lagi.
Untuk mensukseskan langkah strategis itu disiapkan pula buku panduan untuk petugas dan disiapkan pula panduan untuk lansia bagaimana mereka mengelola kesehatannya dan lain- lain.
" Di tahun ini ada nomenklatur khusus PPIH, struktur khusus mulai dari pengendalian teknis, ada kepala bidang, ada kepala teknis di daker-daker juga kita menempatkan 10 orang ini di tiap sektor."
" Sekali lagi, 10 orang ini bukan petugas utama tapi dia adalah konsolidator, komunikator , koordinator yang nantinya akan disinergikan
" Jadi harus ditegaskan ini harus peduli semuanya bukan hanya petugasnya tapi juga sesama jemaahnya," tutur Slamet