- Polri
VIVAnews - Kabar bahwa Jamaah Islamiyah (JI) sedang melakukan perekrutan di universitas-universitas negeri menghebohkan Malaysia.
Polisi Diraja Malaysia lantas bertindak, menggandeng universitas mencegah pembentukan kader kelompok teroris -- di antaranya, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).
Deputi Wakil Rektor UTM, Prof Dr Mohd Tajudin Ninggal mengatakan, universitas akan bertukar informasi dengan polisi terkait aktivitas mencurigakan di kalangan mahasiswa, dosen, dan staf universitas.
"Ada sekitar 20.000 mahasiswa di sini, informasi tentang aktivitas jaringan teroris akan selalu dilaporkan," kata dia, seperti dimuat laman The Star, Selasa 22 Juni 2010.
Tajudin menegaskan, sanksi tegas mengancam mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Jamaah Islamiyah.
"Jika diperlukan, kami tidak akan ragu-ragu untuk memblokir situs-situs yang berkaitan kegiatan teroris," tambah Tajudin.
Wakil rektor UTHM, Prof Datuk Dr Mohd Noh Dalimin mengatakan universitas juga telah bekerja sama dengan polisi.
"Kami hanya memiliki 8.300 siswa di kampus, sehingga lebih mudah untuk memantau kegiatan mereka. Kami juga akan mengawasi blog siswa dan situs web, "katanya.
Noordin Top, salah satu gembong teroris yang paling dicari adalah mantan dosen UTM. Dia ditembak mati Densus 88 pada 17 September tahun lalu.
Dua mantan anggota JI yang ditangkap baru-baru ini mengakui bahwa berpikir bahwa jalan kekerasan bisa memenangkan Islam.
*
Keamanan di Malaysia ditingkatkan pasca muncul ancaman teror ke sejumlah kuil Hindu dan China oleh jaringan teror yang berafiliasi dengan JI Indonesia.
Di Georgetown, Penang, misalnya, meski kuil Budha Kek Lok Si Air Itam bukan target serangan teroris, tapi polisi tetap meningkatkan keamanan di kuil sebagai tindakan pencegahan.
"Dari apa yang kami tahu tidak ada ancaman di Kek Lok Si. Namun, untuk meyakinkan publik, kami melakukan beberapa patroli ekstra di daerah tersebut, "kata pejabat polisi Penang, Datuk Tun Hisan Tun Hamzah.
Terkait dugaan ada salah satu mahasiswa asal Suriah yang diduga terkait Al Qaeda yang pernah belajar di Universitas Sains Malaysia (USM), kata Hisan, tidak ditemukan bukti.
"Semua universitas telah diminta untuk menyiapkan intel khusus untuk kegiatan yang mencurigakan. Tapi, kami belum menempatkan USM di bawah pengawasan," katanya.
Pada tanggal 15 Juni, dilaporkan bahwa 10 anggota JI lokal berusaha merekrut mahasiswa untuk 'jihad' atau 'perang suci' di luar negeri telah ditahan oleh polisi awal tahun ini. (mt)
Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang
TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Ia terancam 6 tahun penjara
