Pakar Sebut Gempa Lempeng Indo-Australia Bisa Robohkan Ngarai Sianok

Ilustrasi gempa bumi.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Nasional – Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Dr Badrul Mustafa mengkhawatirkan gempa akibat aktivitas subduksi Indo-Australia. Kata dia, gempa tersebut bisa merobohkan Ngarai Sianok, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

“Itu (roboh) bisa saja terjadi kalau gempanya kuat,” ujarnya, dikutip dari ANTARA, 26 April 2023.

Apalagi dinding Ngarai Sianok yang berada di Kabupaten Agam tersebut bukan batuan yang kuat sehingga berpotensi longsor jika terjadi goncangan gempa tergolong kuat.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Patahan Semangko di Ngarai Sianok.

Photo :

“Jadi bisa saja terjadi longsor di situ (Ngarai Sianok) terutama gempa yang berasal dari Patahan Semangko,” jelas lulusan Geofisika Dan Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Kloter Pertama Jemaah Haji Sumbar Terbang ke Tanah Suci 12 Mei 2024

Diketahui bahwa Patahan Semangko mulai dari Aceh sampai ke Lampung yang diperkirakan juga berdempetan dengan Bukit Barisan.

Badrul mengatakan dari 20 segmen Patahan Semangko, empat berada di Sumbar, salah satunya segmen Sianok. Beberapa hari sebelumnya, ketika terjadi gempa bumi (segmen Sianok) terjadi longsor di Ngarai Sianok.

Oleh sebab itu, menurut dia, aktivitas gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kekuatan 6,9 magnitudo pukul 03.00 WIB tersebut dikhawatirkan merobohkan Ngarai Sianok.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Gunungsitoli, Buha M Simanjuntak menjelaskan soal gempa yang berpotensi tsunami.

Photo :
  • tvOne/One Man Halawa-tangkapan layar.

Ia mencontohkan getaran gempa Simeulue Desember 2004 yang menyebabkan tsunami turut dirasakan masyarakat hingga di Malaysia. Kemudian jika memperhatikan gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai 6,9 magnitudo dengan Gempa Simeulue Aceh, dan Gempa Nias 28 Maret 2005 memiliki mekanisme yang sama.

BMKG mengatakan gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tektonik itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Sementara itu, Pejabat (PJ) Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Martinus Dahlan memastikan kondisi di wilayahnya aman dan kondusif pasca kejadian gempa bumi pada Selasa, 25 April 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya