Stasiun Purworejo Diaktivasi, Ganjar Kenang Jadi Tukang Ojek saat SMA

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menhub Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Ada kenangan yang terpatri di benak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat rencana aktivasi Stasiun Purworejo pada Minggu, 21 Mei 2023. Stasiun itu mengingatkan Ganjar pada masa mudanya saat menjadi tukang ojek.

Tanggapi Isu Prabowo Bakal Punya 40 Menteri, Ganjar Ingatkan Buruknya "Politik Akomodasi"

Usai mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan groundbreaking Terminal Bus Baru Tipe A Purworejo, keduanya bertolak menuju Stasiun Purworejo yang berjarak hanya 6,5 kilometer.

Keduanya langsung melihat bangunan yang berdiri di Jalan Mayjend Sutoyo itu. Stasiun tersebut dibangun pada masa pemerintahan Belanda untuk menghubungkan Purworejo-Kutoarjo yang berjarak kurang lebih 11 kilometer.

Remaja 17 Tahun Betah Tinggal di Gerbong Kereta Api, Habiskan Ratusan Juta dalam Setahun

Dilansir dari situs resmi KAI, stasiun tersebut mulai aktif digunakan masyarakat sejak tahun 1901. Kemudian berhenti beroperasi pada tahun 2010 lalu. Menhub sendiri sudah kedua kalinya meninjau Stasiun Purworejo.

Kontestasi Tak Hanya Berebut Kursi dan Dibagi-bagi, Alasan Ganjar Tak Mau Gabung Pemerintah

“Pak Ganjar sangat cerdas, waktu diskusi ini (angkutan massal) ‘teur Purworejo stasiunnya bagaimana’. Ternyata (stasiunnya) bagus banget, kecil tapi punya bangunan yang bagus. Jadi kita sesuai dengan petunjuk Pak Presiden, angkutan massal (kereta) dari Kota Jakarta ke Purworejo nanti bisa langsung,” kata Menhub dalam sambutannya.

Menhub berharap dengan dibangunnya terminal baru dan reaktivasi Stasiun Purworejo bisa berguna bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya.

“Saya yakin dengan dua fasilitas ini, Purworejo makin hebat. Semoga apa yang kita laksanakan ini direstui Allah,” ujar Menhub.

Sementara itu, Ganjar ditemui saat tiba di Stasiun Kutoarjo mengungkapkan, rencana aktivasi tersebut membangkitkan memori masa mudanya, saat menjadi tukang ojek di Stasiun Kutoarjo.

“Ini kita di (stasiun) Kutoarjo. Rumah orangtua saya ada di depan itu,“ ucap Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menuturkan, saat masih duduk di bangku SMA dulu, perjalanan kereta api berhenti di Stasiun Kutoarjo. Sehingga saat itu banyak anak muda yang menawarkan jasa ojek.

“Jadi kalau kereta dulu berhentinya hanya di sini, tidak terus ke Purworejo maka orang yang mau turun di Purworejo itu dulu berhenti di sini. Di depan stasiun ini kita ngojek,” ungkap Ganjar.

Ganjar pun teringat ketika harus berebut penumpang dengan tukang ojek sekitar stasiun. Ganjar juga kerap mengalah dengan menunggu penumpang sedikit lebih jauh dari stasiun.

“Kita mengalah, pas di gang pintu masuk sana. Jadi di sana kita bawa sepeda motor nanti (teriak) ojek, ojek, ojek. Waktu itu SMA, SMP kan belum berani. jadi SMA liburan apalagi lebaran ya itu,” tutur Ganjar.

Ganjar pun berharap, reaktivasi tersebut menjadi titik balik penataan transportasi di wilayah Purworejo.

“Reaktivasi stasiun itu menarik. Heritagenya bagus, penataannya akan jauh lebih bagus, tidak hanya untuk penataan sistem transportasi tapi kiha ada publik space yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Ganjar.

Usai melihat kondisi Stasiun Purworejo dan Stasiun Kutoarjo, Ganjar dan Budi Karya Sumadi beserta rombongan menumpang Kereta Lori dari Stasiun Kutoarjo untuk menengok rel yang mengarah ke Stasiun Purworejo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya