Stunting Dinilai jadi Masalah Gizi Terbesar, Perlu Kolaborasi Semua Pihak

Ilustrasi stunting
Sumber :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

VIVA Nasional – Stunting masih jadi salah satu masalah gizi pada balita di Tanah Air. Terkait hal ini, Aosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak atau APPNIA menyatakan komitmennya terus mendukung program pemerintah dalam menangani stunting.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Ketua Umum APPNIA, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, dari sisi industri sudah dilakukan berbagai dukungan dalam bentuk ketersediaan layanan dan akses terhadap bahan pangan bergizi dan berkualitas.

"Visi dan misi APPNIA sendiri adalah untuk membantu peningkatan status gizi masyarakat khususnya ibu dan anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Caranya melalui layanan dan akses terhadap bahan pangan bergizi dan berkualitas dengan tetap mendukung program pemerintah, termasuk program penurunan prevalensi stunting, melalui berbagai program yang sesuai dengan etika usaha," kata Vera kepada wartawan, Senin 22 Mei 2023.

4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Suci Winata Masih Setia

Menurutnya, masalah stunting tak bisa dianggap sebelah mata. Pasalnya, berpotensi memperlambat perkembangan otak anak dan meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi. Vera mengaku pihaknya secara konsisten melakukan inovasi, peningkatan mutu dan fortifikasi produk demi mendukung program pemenuhan zat gizi masyarakat.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Kata dia, salah satu wujud nyata atas dukungan APPNIA terhadap pemenuhan gizi dan pencegahan stunting, saat ini beberapa perusahaan anggota APPNIA sudah berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan terkait dalam melakukan berbagai program berkelanjutan di tingkat komunitas berupa program edukasi, peningkatan kapasitas, maupun intervensi pemenuhan gizi yang dilakukan di berbagai daerah.

 "Karena kami sadar bahwa gizi yang baik, didukung dengan gaya hidup sehat dan edukasi kesehatan yang menyeluruh akan menciptakan anak Indonesia yang sehat, tangguh, cerdas, serta terbebas dari stunting," katanya.

Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai stunting jadi masalah gizi terbesar pada balita di Tanah Air. BKKBN merasa perlu kolaborasi berbagai pihak supaya kendala ini bisa lebih cepat diselesaikan.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan Indonesia dengan sumber daya alam dan kekayaan bumi yang beragam ternyata tak menjadikan bebas dari masalah kurang gizi. Berdasar catatan BKKBN, kata dia, permasalahan terbesar dalam pengentasan stunting adalah masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya stunting itu sendiri. 

Padahal, stunting terbukti menurunkan kemampuan intelektual anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Stunting bahkan membuat anak tidak mampu tumbuh tinggi optimal dan mudah terkena penyakit seperti central obesity (gemuk di bagian tengah tubuh) dan penyakit metabolik lainnya. Hasto menambahkan, perilaku masyarakat yang juga masih mengabaikan gizi yang seimbang dan kebersihan, pernikahan muda, dan kehamilan yang tidak dipersiapkan dengan baik turut menjadi faktor yang mempengaruhi dan oleh karenanya perlu untuk segera ditangani.

Menurut Hasto, stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan calon ibu dan janin serta memastikan anak mendapat asupan gizi seimbang di 1.000 hari pertama kehidupannya. Salah satu kunci utama dalam mencegah stunting adalah dengan memperbanyak konsumsi protein hewani. Keunggulan protein hewani adalah memiliki komposisi asam amino esensial lebih lengkap dibandingkan protein nabati. Selain itu protein hewani juga kaya akan mikronutrien seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan zinc.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya