Enam Teroris Ditangkap di 3 Tempat Berbeda

Edward Aritonang
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri melakukan penyergapan terhadap enam teroris di tiga tempat berbeda yakni di Jakarta, Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah.

Gagal Cegah Serangan Hamas, Bos Intelijen Israel Mundur

Mereka ditangkap selama dua hari, 23-24 Juni 2010. Orang pertama ditangkap adalah Hery Situ Samboja alias Sogir alias Johan Efendy alias A. Roni alias Anshori alias Akhi Sogir, ditangkap di rumahnya di daerah Kir Gunung Klaten Utara, pada 23 Juni 2010, dengan pekerjaan sehari-hari sebagai pedagang madu.

"Dia menguasai penggunaan dan perakitan senjata, dan berperan menyembunyikan Abdullah Sunata," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Edward Aritonang melalui keterangan pers di Mabes Polri, Jumat 25 Juni 2010.

Hery alias Sogir juga dikenal sebagai orang yang merancang untuk menyerang institusi Polri terutama pada peringatan HUT 64 Polri dan salah satu Kedutaan Negara Eropa. "Dari tangannya, disita satu pucuk pistol dan sejumlah rangkaian elektronik untuk menyiapkan bom peledak," ujarnya.

Lalu, kedua, Medi alias Budianto yang juga ditangkap di tempat yang sama dengan Hery alias Sogir. Karena memang Medi alias Budianto adalah ayah yang ikut terlibat menyembunyikan Abdullah Sunata.

Teroris ketiga yang ditangkap adalah Abdullah Sunata alias Tata alias Andri alias Heri alias Eko Pramono Wibowo yang ditangkap di atas bus Kramatjati di jalan Solo-Boyolali, tanggal 23 Juni 2010.

Lalu, keempat, Agus Mahdmudi alias Agus alias Jaid, yang juga ditangkap di daerah Boyolali, pada 23 Juni 2010.

Kelima, Bintang Juliardi alias Anggara Nusantara yang ditangkap di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ditangkap pada Kamis, 24 Juni 2010. Bintang  ditangkap karena terkait pelatihan militer di Aceh yang juga melindungi Abdullah Sunata.

Keenam, Yuli harsono (33) yang merupakan mantan anggota TNI AD berpangkat Pratu yang ditembak mati di Klaten, Jawa Tengah saat dilakukan penyergapan Yuli mencoba melawan petugas. Sehingga harus dilumpuhkan.

"Yuli ditangkap karena terlibat dalam jaringan teroris setelah keluar dari LP Sukamiskin karena terlibat penjualan amunisi," ujar Edward. (adi)

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024

TKN Minta Kubu Anies dan Ganjar Hormati Putusan MK terkait Sengketa Pilpres 2024

Sifat dari keputusan MK adalah bersifat final dan mengikat.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024