Misteri Batu Melingkar di Tasikmalaya Mampu Memancarkan Sinyal Internet Tanpa Kuota

Situs batu melingkar di Tasikmalaya, kabarnya bisa memancarkan sinyal internet
Sumber :
  • tvOne/Denden Ahdani

VIVA Nasional – Jagat maya dihebohkan dengan kemunculan situs Batu Melingkar atau circle stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, yang kabarnya bisa memancarkan sinyal internet tanpa kuota dan memperkuat sinyal frekuensi Handy Talky (HT) hingga ratusan kilometer.

Haru, Tamara Tyasmara Siapkan Makanan Favorit Dante di Momen Lebaran

Padahal, situs Batu Melingkar itu baru ditemukan sejak bulan Agustus 2022 lalu oleh anggota lembaga penelitian independen Galunggung Sakti Nusantara Kencana (Gasantana) beserta tokoh budaya Sunda Jawa Barat didampingi dengan TNI dan Polri.

Untuk mengetahui kondisi terkininya, wartawan tvOneNews melakukan penelusuran didampingi oleh tim ekspedisi Lintas Budaya Nusantara dan Gasantana. Lokasi batu melingkar yang berjarak sekira 31 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya. 

Lebaran Pertama Tanpa Dante, Tamara Tyasmara Ternyata Sudah Siapkan Ini untuk Sang Buah Hati

Menuju situs Batu Melingkar tidak bisa dilalui kendaraan karena berada diatas hutan bukit. Untuk sampai kesana, mesti berjalan kaki terlebih dahulu beberapa kilometer dengan medan yang menanjak dan menurun, karena tak bisa diakses kendaraan roda dua maupun roda empat. 

Setibanya di lokasi usai menapaki tanjakan beberapa kilometer, terlihat gundukan batu yang melingkar. 

Curhat Tamara Tyasmara, Rayakan Lebaran Pertama Tanpa Dante

Situs batu melingkar di Tasikmalaya, kabarnya bisa memancarkan sinyal internet

Photo :
  • tvOne/Denden Ahdani

Peninggalan Leluhur Sunda

Ketua tim ekspedisi Lintas Budaya Nusantara dan Gasantana, Hadi Permana mengatakan, mulanya Batu Melingkar ini ditemukan ketika eskavasi proyek penggalian selama 8 bulan.

Kemudian, ditemukan batu yang berkelompok membentuk lingkaran dan satu batu di tengahnya yang dinamakan lingga. Tak hanya di lokasi itu, masih di sekitar kawasan hutan, ditemukan juga batu melingkar yang jumlahnya lebih banyak.

Total jumlah keseluruhan batu melingkar yang ditemukan ada 37 gundukan. Penemuan batu melingkar ini, ditemukan di kawasan makam Keramat Lemah Tuan Alam yang merupakan peninggalan leluhur Sunda pada zaman kerajaan.

"Kami melaksanakan eskavasi selama delapan bulan, yang pertamanya dilakukan oleh masyarakat. Ternyata, di sini ada makam atau makom yang diduga ini peninggalan leluhur, pada saat itu di atas. Kita cek itu berupa lingkaran. Kemudian, ada laporan kembali di bawah juga ada indikasi lingkaran, nah setelah kita cek kembali di bawah, ternyata lingkaran yang di bawah lebih banyak," kata Ketua tim ekspedisi Lintas Budaya Nusantara dan Gasantana, Hadi Permana, Rabu, 31 Mei 2023.

"Setelah eskavasi selama delapan bulan itu, yang baru kita angkat itu baru 37 lingkaran. Di antara 37 lingkaran itu, ada lingkaran yang berada di dalam lingkaran. Cuma di sini khususnya setiap lingkaran di tengahnya ada lingga," sambungnya.

Usai ditemukan gundukan Batu Melingkar, kata Hadi, pihaknya kembali melakukan penelitian. Tim ekspedisi Lintas Budaya Nusantara dan pihak eksternal melakukan penelitian guna menguak misteri keberadaan batu melingkar tersebut. 

Alhasil, peneliti meyakini batu melingkar itu merupakan peninggalan leluhur Sunda.

Situs batu melingkar di Tasikmalaya, kabarnya bisa memancarkan sinyal internet

Photo :
  • tvOne/Denden Ahdani

"Saat itu, tim ahli dari tim ekspedisi Lintas Budaya Nusantara, beliau Doktor Undang Darsa dari Universitas Padjajaran Bandung dan Bu Elis ahli Sosilologi dan Arkeologi menyatakan bahwa ini betul-betul jelas peninggalan leluhur, khususnya leluhur Sunda," ujar Hadi.

Memancar Sinyal Internet Tanpa Kuota

Terkait sinyal kuat HT yang viral di media sosial, Hadi menjelaskan sejak penemuan Batu Melingkar ini sudah dilakukan penelitian oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) Salawu. Ia  mencoba HT-nya ternyata frekuensinya bisa diterima di Sukamerah Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya. Padahal, HT yang dipakai merupakan HT murahan.

"Terkait masalah sinyal, untuk frekuensi HT, itu sudah dicoba pada saat itu oleh Danramil Salawu, mencoba dari sini ke Sukamerah Cipasung, nyampe. Nah, pada saat itu dibuktikan oleh beliau dan beliau geleng- geleng, katanya kok bisa dengan HT harga 150 ribu bisa sampai ke sana," ujar Hadi.

Terungkapnya batu melingkar ini bisa memperkuat sinyal HT, mulanya pada saat dilakukan eskavasi, pekerja di lokasi ini menggunakan HT untuk berkomunikasi. Namun, dari saluran HT itu masuk suara tak dikenal, saat ditanya ternyata mereka merupakan relawan tim SAR di Gunung Ciremai Cirebon. 

"Ceritanya awalnya pada saat kita eskavasi di sini, kita untuk komunikasi pakai HT. Ketika kita bekerja, tiba-tiba ada masuk suara ribut-ribut, waktu itu kalau gak salah tim SAR yang ada di Ciremai jalur Palutungan. Saya kan nanya, itu di mana, ternyata di Ciremai. Saya kaget, dia pun sama pas nanya di mana, saya jawab di Tasik. Dia juga bingung kok bisa nyampe sinyalnya," terang Hadi.

Setelah diketahui situs Batu Melingkar itu ternyata bisa memperkuat sinyal HT, Hadi melaporkannya kepada Pembina dan Ketua Umum tim Ekspedisi Lintas Budaya Nusantara, sekaligus mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan. 

Setelah itu, dilakukanlah penelitian dengan para ahli dan ternyata hasilnya memang benar Batu Melingkar tersebut bisa memancarkan sinyal HT. "Setelah itu kita janjian kumpul di sini dengan pembina dengan para ahli, kita coba akhirnya nyambung juga," ucapnya.

Situs batu melingkar di Tasikmalaya, kabarnya bisa memancarkan sinyal internet

Photo :
  • tvOne/Denden Ahdani

Disinggung soal Batu Melingkar bisa memancarkan sinyal internet tanpa kuota, menurut Hadi, beberapa waktu lalu ada salah seorang pengunjung yang kehabisan kuota. Secara tak disengaja, ada panggilan WhatsApp ternyata bisa berkomunikasi. 
Ia pun kaget, kemudian mencoba aplikasi lain ternyata ponselnya bisa digunakan meski tanpa kuota.

"Kalau masalah wifi, saya nyatakan ketika pada saat itu ada dari pengunjung mencoba setadinya tidak disengaja, dia tidak punya kuota habis. Ketika dia mencoba ada panggilan WA, dia kaget kok bisa wifi di sini. Kemudian, dia coba juga Youtube, ternyata bisa. Nah, di situ mulai ramai," jelas Hadi.

"Tadi juga dicoba dengan HP saya, dibuktikan bisa. Kalau pun ada yang tidak bisa, saya tidak tahu, apakah itu karena HP-nya atau ada hal tertentu atau hal lain yang bisa dikaitkan dengan metafisika," sambungnya.

Hadi menambahkan Situs Batu Melingkar saat ini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, meski sebelumnya pihaknya sudah melaporkan kepada Bupati. Setelah dua tahun berjalan pascapenemuan, pemerintah daerah setempat belum memberikan tindakan apa pun.

"Nah, terkait perjalanan, kita sudah laporkan kepada Bupati berupa file, catatan lingkaran per lingkaran. Alhamdulillah selama dua tahun sampai saat ini belum ada jawaban dan belum ada tindakan dari Bupati atau Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Setidaknya membalas dari pada surat kami, atau cek datang ke sini kemudian dicatat dan dimasukan ke dalam catatan situs sejarah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya," sesalnya.

Hadi selaku penggerak sejarah dan budaya berharap pemerintah melalui dinas terkait agar secepatnya memberikan jawaban terkait laporan yang sudah ia serahkan. Jika memang tak mau mengurus, maka akan diurus secara independen.

"Sampai sekarang mereka (pemerintah) tidak ada. Begitu pula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada tanggapan. Jadi, kami memohon sebagai penggerak sejarah dan budaya, Bapak Bupati dan Kepala Dinas terkait, segera ini mau diurus atau tidak, kalau memang tidak mau diurus oleh pemerintah, kami yang akan urus," pungkasnya.

Laporan: Denden Ahdani/tvOne Tasikmalaya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya