Jokowi: Indonesia Negara Besar, Tak Bisa Didikte Siapa pun dan Negara Mana pun!

Presiden Jokowi saat pimpin upacara peringatan Pancasila di Monas Jakarta
Sumber :
  • istimewa

VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar yang harus duduk sejajar dengan bangsa lain sehingga tidak dapat didikte oleh negara mana pun dan siapa pun.

Tingkah Heru Budi Pakai Kumis-Jenggot Palsu Bikin Jokowi Tertawa

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis.

"Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapa pun, yang tidak dapat didikte negara mana pun, namun selalu siap berkontribusi bagi dunia," kata Presiden Jokowi.

Jokowi: Batik Bukan Hanya Karya Seni Tapi Warisan Harta Benda Dunia

Presiden Jokowi di G20 Bali

Photo :
  • Twitter @jokowi

Presiden mengatakan bahwa sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa lain. Indonesia siap bekerja sama, siap memimpin, dan ingin bekerja sama, ingin berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Megawati Pusing Tiap Ganti Presiden, Kebijakan Diganti Seenaknya

Menurut Presiden, ideologi Pancasila yang dipegang Indonesia membuat kepemimpinan negara diterima dan diakui dunia.

Kepala Negara menilai Presidensi G20 yang telah sukses dilaksanakan, serta Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN pada tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila relevan tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.

Toleransi persatuan dan gotong royong, kata Presiden, adalah kunci membangun bangsa yang kokoh.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam jamuan santap siang pemimpin negara-negara ASEAN oleh Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dan Anggota Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC, Kamis 12 Mei 2022.

Photo :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh bangsa untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, dan menolak politisasi agama, terutama menjelang Pemilihan Umum 2024.

"Mari kita menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan suka cita, dengan memegang teguh nilai Pancasila, memperjuangkan Indonesia maju yang sejahtera, serta adil berwibawa di kancah dunia," kata Presiden.

Menutup sambutannya, Presiden mengucapkan Selamat Hari Lahir Pancasila. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya