Intip Isi Koper Jemaah Haji, Ada yang Sempat Dibongkar di Imigrasi Bandara

Ikan teri dalam koper jemaah haji
Sumber :
  • MCH 2023

VIVA Nasional – Hingga 3 Juni 2023 pukul 12.07 WIB, jumlah kedatangan jemaah haji Indonesia ke Madinah mencapai 63.453 dari 167 kelompok terbang. Mereka tiba di Bandara International Ameer Mohammad Bin Abdul Aziz dengan melalui x-ray. Tak jarang koper pun harus dibongkar karena jemaah kedapatan membawa barang-barang yang dianggap pihak imigrasi bandara mencurigakan. 

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Lantas apa saja isi koper yang dibawa para jamaah? Jawabannya beragam. 

Beberapa waktu lalu, dari awal kedatangan hingga hari ini, di temukan dalam koper jemaah berbagai bumbu masak dengan jumlah berlebihan. Ada juga yang membawa sertifikat kosong badal haji. Tak cuma itu, ditemukan pula jemaah yang membawa makanan khas Indonesia namun dengan jumlah yang berlebih.

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Bandara, Haryanto sempat mengingatkan pada jemaah haji untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang dan bisa menimbulkan masalah di bandara. 

"Jemaah tidak boleh membawa senjata tajam, bahan peledak. Jangan membawa bumbu-bumbu berlebihan, jimat. Apapun yang dibawa berlebihan itu tidak boleh," katanya.

Aurel Hermansyah dan Keluarga Terjebak di Bandara Dubai Berjam-jam, Bisa Pulang ke Indonesia?

sertifikat badal haji

Photo :
  • MCH 2023

Isi koper jemaah haji, bumbu masak

Photo :
  • MCH 2023

isi koper jemaah haji, cabai kering dan sertifikat kosong badal haji

Photo :
  • MCH 2023

Hartini dari embarkasi Solo saat ditemui di penginapannya di Madinah juga mengaku membawa beragam makanan khas dari Indonesia. Seperti kentang mustofa, ikan asin, bumbu pecel, dan lainnya. 

"Biar ga bosan, kata tetangga yang udah berhaji harus bawa makanan ini," kata Hartini, Jumat, 2 Juni 2023.  

Jemaah lainnya Jasmadi dari embarkasi Solo justru mengisi kopernya dengan beras, mesin penanak nasi (rice cooker), gayung, hingga lakban. 

"Saya bawa 5 liter, istri saya bawa 5 liter juga, jadi jumlahnya 10 liter," tutur Jasmadi sambil memperlihatkan beras yang dibawanya. 

Beras tersebut dikemas Jasmadi di dalam jerigen putih. Di bagian luar dituliskan namanya agar tidak tertukar dengan yang lain. Ia pun mengatakan mendapat rekomendasi membawa beras dari rekannya. Sebab, saat pelaksanaan ibadah haji beberapa tahun lalu, jemaah hanya dapat jatah makan dua kali. Berharap lebih hemat, ia pun membawa barang-barang tersebut. 

Namun beda dengan tahun-tahun sebelumnya, ternyata, jemaah haji tahun ini mendapatkan makan tiga kali sehari. Mengetahui itu, Jasmadi dan istrinya mengaku tidak akan memasak di hotel. 

"Kalau dikasih makan tiga kali sehari, berasnya tidak akan dimasak," ungkap dia. 

Jasmadi juga menjelaskan gayung dan lakban yang dibawanya. Ia membawa gayung untuk keperluan mandi. Sedangkan lakban untuk membungkus air zamzam agar tidak pecah.

Ada lagi jemaah bernama Aviana, ia sengaja membawa paku beton. Untuk apa? " Ini untuk memasang tali jemuran, jadi saya bawa," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya