- VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti
VIVA Nasional – Sejumlah jemaah haji Indonesia mengeluhkan adanya oknum yang meminta uang jasa pelayanan pendorong kursi roda jemaah lansia dan disabilitas. Jemaah mengaku, dimintai uang jasa dengan harga bervariasi mulai dari 50 Riyal setara Rp200 ribu hingga 200 Riyal atau setara Rp800 ribu.
Lantaran banyaknya aduan dari jemaah terkait pungutan jasa dorong kursi roda, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja Bandara, Maskat menegaskan untuk para jemaah agar tidak memberikan uang pada oknum tersebut. Semua layanan di Bandara AMAA, tidak dipungut biaya.
"Perlu ditegaskan bahwa seluruh layanan jemaah haji di Bandara Madinah maupun Jedah gratis dan tidak dipungut bayaran, untuk itu kalau ada para pihak yang minta imbalan jasa itu tidak sesuai dengan ketentuan harus dilaporkan ke petugas," ujar Maskat ditemui di Bandara AMAA, Sabtu 3 Juni 2023.
Petugas haji membantu jemaah haji dengan kursi roda di Bandara Madinah
- Lutfi Dwi Puji Astuti/MCH 2023
Seperti diketahui, otoritas bandara AMAA tidak mengizinkan petugas untuk membantu menurunkan jemaah pengguna kursi roda dari dalam pesawat. Para petugas hanya diizinkan membantu jemaah setelah keluar dari proses pemeriksaan x-ray bandara. Karena hal itulah, pungutan liar yang dialami para jemaah sulit untuk dipantau.
"Dari pesawat sampai x-ray pihak otoritas bandara yang menyiapkan petugas untuk layani jemaah yang menggunakan kursi roda karena kursi roda jemaah ada di bagasi untuk itu difasilitasi.
"Harus disampaikan pada jemaah, seluruh layanan dari pesawat sampai bus, gratis semua, sampai golf car juga gratis semua."
Sebagai antisipasi agar tidak terjadi lagi pungutan liar ini, seluruh masyarakat Indonesia juga bisa bantu mengingatkan keluarganya agar tidak memberikan sepeserpun pada mereka yang menarik pungutan jasa dorong kursi roda.
"Sampaikan pada jemaah, saya yakinkan dan pastikan jasa SGS itu bukan orang Indonesia. Jangan berikan apapun pada mereka para SGS, jangan berikan apapun pada mereka. Seluruh layanan di Madinah dan Bandara Jedah gratis."
