Program Magang ke Jepang, Cara Ganjar Serap Tenaga Kerja SMK
- Istimewa
Semarang – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus mendorong penyerapan tenaga kerja SMK di Jateng. Salah satunya lewat program magang ke Jepang.
Hal itu dikatakan Ganjar usai memberikan arahan pada Pembukaan Seleksi Magang Jepang Tahun 2023 di Halaman Kantor Disnakertrans Provinsi Jateng, Kota Semarang, Jateng, Senin, 12 Juni 2023.
“Ini kegiatan bagaimana kita mencoba membuka ruang seluas-luasnya agar anak-anak kita bisa bekerja di seluruh dunia, sehingga serapan tenaga kerja kita bisa carikan jalan-jalan untuk mereka bisa mendapatkan tempat yang baik,” kata Ganjar di lokasi.
Melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jateng, Ganjar memberikan kesempatan kepada calon tenaga kerja lulusan SMK sederajat lewat program permagangan ke Jepang.
Seleksi penerimaan dilakukan secara ketat lewat tes pengetahuan, mata, kesamaptaan, ketahanan fisik, hingga wawancara. Tahun ini program permagangan diikuti 550 pendaftar dengan waktu seleksi selama lima hari, dari 12 sampai 16 Juni 2023.
Nantinya, peserta yang lulus seleksi akan magang di sejumlah perusahan Jepang dari berbagai sektor industri teknik. Seperti manufaktur, mesin, hingga energi.
“Kita tadi sudah simulasikan ada satu contoh yang bekerja di sana untuk magang dan pulang kemudian punya usaha, ada yang baru mau berangkat,” kata Ganjar.
“Beberapa di antaranya tentu ya nasib hidupnya sendiri-sendiri. Akankah mereka terus, langsung bekerja di sana atau apakah pulang,” sambungnya.
Ganjar mengatakan, program magang ke Jepang ini diharapkan dapat membekali para siswa agar siap masuk ke dunia kerja. Khususnya pengalaman di industri-industri terbaik di luar negeri.
“Rata-rata yang mereka punya pengalaman luar (negeri) nilai tambahnya banyak sekali. Ini adalah cara kita mendorong anak-anak kita pada usia kerja betul-betul kita bisa mendapatkan kesempatan itu,” pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, Ganjar tengah menggenjot penyerapan tenaga kerja SMK sederajat dengan metode ‘link and match’ industri, baik di dalam maupun luar negeri. Hasilnya, sebanyak 170.757 tenaga kerja SMK sudah terserap berbagai perusahaan sepanjang 2022 lalu.