- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian pernah mengungkap salah satu sasaran kelompok teroris Klaten adalah menyerang institusi Polri, terutama pada HUT 64 Polri.
Tapi, hari ini, Kamis 1 Juli 2010, pelaksanaan upacara perayaan Hari Polri di Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat berlangsung aman, tanpa teror.
"Begini, kita kan belum memberi penjelasan dari hasil penyelidikan,"kata Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjawab pertanyaan soal ancaman teror Polri yang tidak terbukti.
"Tapi yang jelas dari penangkapan Sogir, ahli perakit bom di atasnya Dr Azahari, mereka sudah merencanakan bom mobil karena sudah ada 7 sirkuit yang siap pakai dengan elemen lainnya," tambah dia.
Detasemen Khusus 88 di lapangan, tambah Bambang Hendarso, telah menyita tujuh sirkuit tersebut, termasuk mengungkap penembakan tiga anggota Polri di Jawa Tengah. "Mereka dibunuh oleh Yuli Karsono."
Polri, tambah Kapolri, juga menguak rencana penyerangan Kedutaan Denmark di Jakarta. "Karena dia [media Denmark] memuat cerita-cerita tentang Nabi, berikut karikaturnya. Itu jadi sasaran mereka."
Ditanya soal antisipasi gangguan keamanan saat pelaksanakan HUT Polri, Kapolri tak menjawab. Jenderal Bambang Hendarso justru menerangkan antisipasi kaderisasi teroris.
"Kalau sudah ada badan penanggulangan antiteror yang bertugas untuk aspek preventif, rehabilitasi, aspek deradikalisasi, akan ditangani badan itu. Tugas kita [Polri] jadi lebih ringan."
Sebelumnya, Wakadiv Humas Brigjen Zainuri Lubis mengatakan, pelaksanaan upacara HUT Bhayangkara kali ini dilaksanakan secara internal, yang hanya dihadiri oleh keluarga besar Polri. Sementara, peringatan secara terbuka direncanakan digelar pada 6 Juli mendatang.
"Insya Allah tidak ada apa-apa, namun kita tetap memaksimalkan pengamanan dan kewaspadaan terhadap aksi teror. Bukan cuma hari ini, tapi seterusnya karena ini menyangkut terorisme. kita tidak mau terjadi sesuatu yang membahayakan bagi semua masyarakat," kata dia.(np)