- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yakin pelaku penganiyaan terhadap aktivis ICW Tama S Langkun adalah orang-orang yang melawan gerakan pemberantasan korupsi.
"Melihat latar belakang rentetan peristiwa yang mendahului, sikap-sikap ICW," kata Mahfud, usai menjenguk Tama di Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, Jakarta, Sabtu 10 Juli 2010.
Hanya saja Mahfud belum bisa memastikan dari kelompok mana penganiAyaan yang dilakukan pada kamis dini hari lalu. Mahfud percaya, kepolisian mampu mengungkap kasus penganiyaan tersebut. "Kalau dilakukan secara sungguh-sungguh bisa berhasil," ujarnya.
Mahfud berharap, penyerangan ini tidak lantas membuat surut pemberantasan korupsi. "Karena kalau kita kalah di titik ini maka untuk selanjutnya akan mudah kita itu dikalahkan," ujar mantan anggota DPR ini.
Kepolisian, lanjut Mahfud, seharusnya bisa mengusut kasus ini secara lebih cermat terlebih lagi ada dugaan peristiwa ini terkait pengungkapan kasus rekening gendut perwira tinggi polisi oleh ICW. "Saya tidak tahu apakah ada kaitan dengan internal, tetapi karena ada dugaan seperti itu, polisi harus membuktikan polisi tidak pandang bulu," kata dia.
"Oknum sendiri atau oknum yang menggunakan orang. Saya kira polri akan mudah mengungkap ini," tambahnya. Hal ini menjadi tantangan bagi kepolisian untuk membuktikan bahwa Pihaknya benar-benar bersih." Atau kalau dia tidak bersih dia bisa mengungkap. Siapa diantara mereka yang terlibat ini," kata Mahfud. (umi)
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kembali mendapat pertanyaan mengenai masa depan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada kejelasan.
