- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Saat ini hanya tiga statisun televisi yang memasukkan tayangan infotainment dalam ruang berita jurnalistik. Tapi tidak bagi stasiun televisi lainnya.
"Hanya tiga yang memasukkan dalam newsroom yakni Go Spot di RCTI, Obsesi di Global TV dan Kiss di Indosiar," kata anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Jakarta Pusat, Jumat 16 Juli 2010.
Menurut Agus, stasiun televisi lainnya malah memasukkan tayangan infotainment dalam kategori hiburan. Dengan demikian, klasifikasi awal sebenarnya sudah dilakukan pihak televisi.
"Yang lainnya mengklasifikasi hiburan. Dari situ kita bisa melihat bagaimana teman-teman televisi sendiri memandang pekerja infotainment," tambah Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers ini.
Agus mengaku bersimpati dengan pekerja infotainment. Karena pertama, ada penilaian yang menyebut bahwa pekerja infotainment ini merupakan korban sistem produksi yang tidak memungkinkan.
"Status tidak jelas, kontrak yang tidak menguntungkan, beban kerja, dan rutinitas. Ini harus menjadi perhatian," ujar dia. Dewan Pers, ujar Agus, mengedepankan dan menghargai sisi privasi seseorang. Dan itu tercantum dalam kode etik wartawan di Indonesia.
"Anak-anak yang menjadi korban pencabulan atau skandal cabul harus dilindungi. Taati dulu kode etik baru bicara status kewartawanan," tegasnya lagi. (hs)
5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang umum di mana tekanan darah dalam arteri meningkat. Untuk mengurangi masalah ini, salah satunya makanan.
