- ANTARA/M Risyal Hidayat
VIVAnews - Paspampres melakukan klarifikasi terkait kasus kekerasan yang menipa CL dalam peringatan Hari Anak Nasional 2010. Dalam keterangannya, Paspampres memastikan kalau pelaku kekerasan itu bukanlah anggota Paspampres.
Komandan Paspampres, Mayjen Waris menyebutkan saat kejadian seluruh anggota Paspamres mengenakan baju batik berwarna kemerahan. Sementara berdasarkan investigasi internal orang yang melakukan kekerasan itu menggunakan pakaian gelap dan menggunakan topi.
"Karena orang hiruk pikuk di situ. Kita tidak tahu siapa yang pakai pakaian gelap," ujar Waris, di kantor Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Sabtu 24 Juli 2010 malam.
Tapi saat ditanyai kenapa ada orang itu bisa dekat dengan Presiden SBY, Waris tidak mau menjelaskannya. "Kemarin semua anak dengan orangtuanya bercampur. Ketika tarian selesai dan Presiden akan meninggalkan tempat, bukan main banyaknya orang di sana," ujar Waris lagi.
Sebagai rasa simpati, staf Paspamres telah bertemua dengan korban dan memberikan uang sebagai rasa simpati, untuk membeli obat.
"Untuk menyembuhkan pusing. Tapi itu bukan permintaan maaf dari saya karena saya merasa tidak bersalah," ujarnya lagi.
Kekerasan terhadap CL terjadi tak lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjanjikan hilangnya kekerasan terhadap anak.
CL mendapat perlakuan kasar saat sejumlah anak peserta operet itu selesai salaman dengan Presiden SBY. Tapi tidak jelas bagaimana kejadian itu bisa terjadi.
Komisi Nasional Perlidungan Anak (Kompas PA) akan mendorong keluarga korban insiden kekerasan pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) untuk melakukan upaya advokasi.
Komnas anak akan mendatangi keluarga korban untuk membicarakan upaya penyelesaian kasus tersebut secara hukum, Minggu 25 Juli 2010 besok.