Jerman Tertarik Pekerjakan TKI Profesional

Pekerja migran Indonesia saat baru pulang dari luar negeri beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri seringkali diidentikan dengan babu, kuli, atau tenaga kerja kasar lainnya. Namun sejatinya, banyak juga warga Indonesia yang memiliki skill tinggi dan bekerja sebagai tenaga kerja professional.

Misalnya saja, TKI yang bekerja di Hamburg, Jerman, dan sekitarnya. Mereka merupakan tenaga kerja profesional di bidang teknologi tinggi, seperti di perusahaan Airbus, Siemens, di bidang TI (Teknologi Informasi), dan juga semi profesional di berbagai sektor lainnya.

Demikian diungkapkan Acting Konjen RI Hamburg, Yayat Sugiatna, kepada delegasi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat melakukan kunjungan ke KJRI Hamburg.

Pada pertemuan delegasi yang dipimpin Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta HR Deded Sukandar SH MH itu, hadir sekitar 80 masyarakat Indonesia.

Deded Sukandar yang bertindak sebagai Ketua Delegasi -- sebagaimana dikutip surabaya post, Rabu, 28 Juli 2010 mengatakan, tujuan kunjungan delegasi untuk berdialog dan melakukan survei pengukuran produktivitas terhadap TKI yang bekerja di Jerman.

Acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai Produktivitas TKI di Jerman dan Belanda 2010 yang disampaikan Ricardo Daulat Manurung dari Dewan Produktivitas Nasional.

Di sela-sela presentasi, delegasi membagikan kuesioner pengukuran produktivitas kepada para pekerja Indonesia di Hamburg dan sekitarnya.

Pada sesi dialog, undangan menyampaikan beberapa hal terkait kondisi TKI yang bekerja di Hamburg, seperti tenaga kerja yang berkualitas banyak dibutuhkan di berbagai sektor, namun harus memenuhi berbagai persyaratan ketat yang ditentukan Pemerintah Jerman.

Menurut penilaian pengunjung, TKI yang bekerja di Hamburg dan sekitarnya termasuk pekerja berkualitas dan disukai pemberi kerja karena produktivitasnya termasuk tinggi, dan jarang melakukan pelanggaran.

Beberapa saran disampaikan perlunya dilakukan kunjungan ke perusahaan pemberi kerja yang memiliki banyak tenaga kerja dari Indonesia, sehingga dapat memperoleh informasi lebih dalam mengenai produktivitas TKI.

Selain itu, adanya usaha dan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia untuk menawarkan potensi dan keunggulan TKI kepada perusahaan-perusahaan para calon pemberi kerja di Jerman. (hs)

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti persoalan banjir di Jakarta. Padahal, Jakarta punya anggaran untuk mengatasi banjir.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024