4 Warga Masih Hilang, Pencarian Korban Banjir di Sumatera Barat Diperpanjang

Dampak Banjir Bandang di Pesisir Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Jakarta – Masa pencarian korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang atau diteruskan hingga waktu tak menentu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Menurut Abdul Muhari, perpanjangan masa pencarian korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan itu dilakukan atas permintaan pihak keluarga. Kemudian Basarnas juga telah menyepakati untuk perpanjangan masa pencarian tesebut.

“Permintaan pihak keluarga korban itu juga telah disepakati Basarnas,” kata Abdul Muhari di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Banjir di Pesisir Selatan , Sumatra Barat

Photo :
  • ANTARA/ Junisman

Menurut dia, ada sebanyak empat orang warga Pesisir Selatan yang hilang setelah terdampak banjir dan tanah longsor hingga saat ini belum ditemukan.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Masa pencarian korban itu sudah dua kali diperpanjang dan semestinya berakhir pada Kamis (21/2) mengikuti status tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Namun karena alasan kemanusiaan dan mempertimbangkan permintaan dari pihak keluarga maka proses pencarian empat korban itu masih akan diteruskan oleh tim Basarnas Padang, termasuk BPBD Pesisir Selatan atas persetujuan dari Bupati.

Berbeda dari sebelumnya, menurut dia, wilayah jangkauan pencarian tersebut lebih dipersempit, tim gabungan akan menyusuri sekitar lokasi yang diyakini sebagai tempat terakhir korban berada sebelum hilang diterpa bencana; meliputi wilayah Langai, Tarusan dan Batang Bayang.

Ia menegaskan, proses pencarian akan tetap dilakukan secara profesional dan maksimal mengandalkan informasi yang ada dengan harapan korban bisa ditemukan.

Peluang mendapatkan kepastian atas keberadaan para korban pun terbilang besar, menyusul kondisi lapangan yang sudah bersih dari material sisa banjir dan longsor.

Tapi terlepas dari itu, pihak keluarga juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan pencarian ini sehingga mereka bisa benar-benar dapat ter-yakinkan bagaimana hasilnya nanti.

Diketahui, Pesisir Selatan merupakan salah satu dari 12 daerah di Sumbar yang mengalami dampak bencana banjir dan tanah longsor yang cukup parah akibat cuaca ekstrem sejak Februari - awal Maret.

Berdasarkan data Pusdalops BNPB diketahui total ada sebanyak 25 orang warga Pesisir Selatan ditemukan meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.

Suasana setelah peristiwa banjir bandang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)

Selain itu, ada 68 ribu keluarga atau 223 ribu jiwa mengungsi ke rumah sanak-saudara atau masjid, gedung sekolah, dan kantor pemerintah yang lebih aman.

Bencana itu juga merusak infrastruktur berupa 29 ribu rumah warga, gedung sekolah, kantor pemerintah desa, 11 unit jembatan dan jalan penghubung (Jalan Sumbar-Bengkulu), 6 ribu hektare lahan pertanian gagal panen hingga 5 ribu ekor hewan ternak mati. (ANT)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya