- VIVANews/ Tri Saputro
VIVAnews - Pondok pesantren Ngruki, Solo berjalan seperti biasa meski pimpinannya, Abu Bakar Ba'asyir ditangkap kepolisian. Para santri yang menuntut ilmu agama tetap masuk kelas seperti biasa.
Namun, Direktur pondok pesantren Ngruki Ustad Wahyudin tidak menutup kemungkinan santri bisa saja bergerak untuk membela Abu Bakar Ba'asyir. "Jika semua umat Islam juga bergerak," kata dia saat ditemui di kantornya, Senin 9 Agustus 2010.
Terkait tuduhan kepolisian atas Ba'asyir, Wahyudin tak yakin. "Ajaran Ba'asyir itu sangat lurus dan tidak neko-neko. Saya tidak yakin dengan tuduhan polisi," kata dia.
Pantauan VIVAnews, tidak terlihat hiruk pikuk atau kebingungan para santi meski pimpinan mereka ditangkap. Para santri tetap belajar seperti biasa. "Saya percaya orang yang dipercaya Allah, pasti nanti akan dibebaskan," kata dia.
Ba'asyir ditangkap di Ciamis, Jawa Barat pagi tadi usai memberikan ceramah. Hingga kini, komunikasi Tim Pembela Islam (TPM) selaku pengacara dan Ba'asyir masih terputus.
Menurut salah satu anggota TPM, Akhmad Khalid, telepon Ba'asyir pasti disita polisi. "Sehingga informasi yang kami dapat pun belum lengkap." (hs)
Laporan: Fajar Sodiq | Solo
Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP
Polres Metro Depok menangkap dua pelaku pembegalan terhadap siswa SMPN 2 Depok yang terjadi pada Rabu, 24 April 2024.
