SBY: Angka Kecelakaan Transportasi Meningkat

Selasa, 10 Agustus 2010 - 14:37 WIB

Oleh :

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono rapat kabinet

Sumber :

Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi maraknya musibah kecelakaan alat transportasi di Indonesia yang disebabkan oleh buruknya cuaca.

Masalah ini, menjadi bahan pembahasan dalam rapat kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di Kantor Sekretaris Negara, Selasa 10 Agustus 2010.
Sejumlah peristiwa seperti kecelakaan kapal yang menewaskan anggota DPR, kapal tenggelam di Sulawesi, di Nusa Tenggara Timur dan wilayah Indonesia lainnya, menjadi perhatian serius pemerintah.

Presiden meminta dengan sungguh-sungguh Kementerian Perhubungan dengan pihak-pihak terkait termasuk BMKG untuk betul-betul mengambil keputusan pencegahan dan pengawasan dengan baik.

"Apa yang saya ketahui dan saya ikuti, baik dari media massa, SMS maupun laporan lainnya ada peningkatan angka kecelakaan transportasi," kata Presiden SBY di Sekretaris Negara dalam keterangannya kepada wartawan.

Karena itu, SBY meminta kepada pejabat terkait mendistribusibusikan informasi ke daerah-daerah mengenai ancaman cuaca yang cukup ekstrem.

"Pastikan informasi cuaca ekstrem sampai ke daerah-daerah dengan baik dan saya instruksikan kepada Menteri Perhubungan agar melakukan tindakan yang nyata dan memiliki kepastian informasi soal cuaca secara baik."

Presiden meminta masalah cuaca tersebut tidak dianggap remeh. Apalagi, informasi cuaca ini penting untuk kepentingan pelabuhan, bandara, atau transportasi lainnya.

Apalagi, , dia melanjutkan, pada bulan-bulan terakhir cuaca di Indonesia sangat ekstrem dan berbahaya bagi aktivitas transportasi dan ini perlu pengawasan dan kehati-hatian ekstra.

"Tapi ini tidak hanya di Indonesia, bahkan di luar negeri seperti di Rusia tiba-tiba terjadi kebarakan yang hebat dan ini baru terjadi setelah lebih dari 60 tahun. Lalu banjir dan tanah longsor terjadi di tiga negara yang masing-.masing memiliki penduduk besar seperti Pakistan, India dan Tiongkok."

Selain membahas masalah iklim dan cuaca, empat agenda lainnya yang dibahas soal, kecelakaan tabung elpiji 3 kilogram, keamanan dan ketertiban selama ramadan, dan mencegah masalah terorisme.