Apa di Balik Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT)?

Sumber :
  • VIVANews/ Tri Saputro

VIVAnews - Nama organisasi Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) jadi sorotan menyusul ditangkapnya Abubakar Ba'asyir dalam kasus terorisme.

Menurut Polri, sebagai pimpinan JAT, Ba'asyir dianggap aktif turut  serta dalam perencanaan kegiatan teroris di Aceh. Ia juga diduga aktif menggalang dana untuk membiayai pelatihan militer di Aceh --dengan memerintahkan pimpinan JAT daerah untuk melakukan penggalangan dana.

Menhub dan Polisi Pastikan Contraflow Tetap Diberlakukan saat Mudik, Ini Alasannya

Jaringan Aceh itu, menurut polisi berkaitan dengan kelompok Pamulang, yang digulung polisi Maret lalu. Dulmatin, yang disebut polisi sebagai teroris paling dicari di kawasan Asia Tenggara, tewas dalam baku tembak di Pamulang itu.

Sementara, peneliti gerakan terorisme dari International Crisis Group (ICG) Asia Tenggara, Sidney Jones  mengatakan peran Ba'asyir sangat kuat. Dia merestui, mendanai, dan mengangkat para pengikutnya.

"Awalnya Ba'asyir merupakan pemimpin JI (Jamaah Islamiyah), dia keluar pindah ke MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), lalu pada September 2008 menjadi ketua JAT,"kata Sidney kepada VIVAnews, Senin 9 Agustus 2010.

Penangkapan Ba'asyir, kata dia, akan membuat pergerakan JAT lemah.

Soal JAT disebut dalam  laporan ICG berjudul 'The Dark Side of Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT)' yang dikeluarkan pada 6 Juli 2010.

Di sana diungkap, JAT berdiri pada 2008, dan merekrut sejumlah figur militan Islam yang pernah jadi buronan aparat. "Termasuk beberapa anggota organisasi militan Jama'ah Islamiyah (JI), namun sempat tak sepaham dengan pimpinan JI, terkait soal strategi dan taktik," demikian seperti dimuat situs ICG.

Disebut juga, pengaruh Ba'asyir cukup kuat di JAT. Semua tergantung keputusannya.

"Sisi gelap aktivitas JAT mencuat pada 6 Mei 2010, saat polisi menggerebek kantor cabangnya di Jakarta, menangkap tiga orang diduga mengumpulkan dana untuk kamp teroris Aceh," tulis  laporan itu. Dalam rekonstruksi itu, kata laporan ICG, seseorang menggunakan papan nama 'Abubakar Ba'asyir'.

Sebagai pendakwah, kata ICG, Ba'asyir mampu mengubah JAT menjadi organisasi tingkat nasional hanya dalam dua tahun setelah pembentukannya.

Sementara dalam situs JAT, dijelaskan munculnya Jama'ah Ansharut tTauhid adalah menjawab kebutuhan umat akan adanya jama'ah.

"Yang menjadi wadah bagi umat yang masih memiliki ghirah www.ansharuttauhid.com (semangat) untuk menegakkan kalimah Allah dengan jalan Dakwah dan Jihad fi sabilillah di muka bumi," demikian kata laman itu.

JAT, disebut sebagai sarana menuju tegaknya kesatuan umat Islam di bawah kepemimpinan yang satu, yaitu khilafah islamiyah. "Di mana membutuhkan sebuah proses bertingkat dan bertahap."

Satu Jasad Korban Kecelakaan KM 58 Teridentifikasi, Bernama Najwa Ghefira

Sementara, sistem organisasi JAT seperti dijelaskan oleh Ba'asyir adalah, memperjuangkan Dinul Islam dan Kaifiyah berjamaah atau berorganisasi untuk memperjuangkan Islam dan bernegara.

"Menurut petunjuk Allah, Islam wajib diamalkan dalam bentuk kekuasaan (Daulah, Khilafah) agar semua syariat-Nya dapat diamalkan secara kaffah sesuai dengan perintah-Nya," demikian disampaikan Ba'asyir dalam taujih atau arahan bertanggal 7 September 2008.

Suasana  Malam Takbiran di Ibu Kota

1.840 Aparat Amankan Malam Takbiran di Jadetabek, Konvoi Takbir Keliling Diputarbalik

Lebih dari 1.840 personel dikerahkan Polda Metro Jaya guna mengamankan malam takbiran di Jakarta dan sekitarnya.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024