- VIVAnews/ Fajar Sodiq
VIVAnews - Delapan orang yang diduga jaringan teroris asal Jawa Barat (Jabar) telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Statusnya mereka tersangka. Berikan kesempatan (pemeriksaan) kepada penyidik," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jakarta Raya, Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu 11 Agustus 2010.
Kedelapan itu, adalah AS, Kh bin E (37), BH (19), ES (30), Tho bin E (25), Af alias Ja (37), Sar (30) warga Solo, dan Wid (30) warga Sragen.
Mabes Polri menitipkan delapan tersangka teroris itu kepada Polda Metro Jaya, namun hanya satu orang menjalani pemeriksaan di suatu tempat yang lain, hari ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya mengungkapkan kedelapan tersangka teroris itu diduga terkait dengan Abu Bakar Ba'asyir. "Namun kaitannya belum bisa disebutkan," tegas Boy.
Sebelumnya, sebanyak delapan orang terduga jaringan teroris yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Mabes Polri di sejumlah wilayah Jabar.
Para terduga jaringan teroris itu dikawal ketat sejumlah anggota Densus 88 Polda Jabar dan menumpang kendaraan "Barracuda" bernomor polisi 1350-VIII dan 1351-VIII tiba di Polda Metro Jaya, Senin 9 Agustus 2010, pukul 19.30 WIB.
Mabes Polri menduga kedelapan orang itu merupakan jaringan teroris yang terkait dengan pelatihan militer di Aceh Besar.
Densus 88 Mabes Polri juga menangkap Abu Bakar Ba'asyir saat melintas daerah Banjar Patroman, Ciamis, Jabar, Senin 9 Agustus 2010, pukul 08.15 WIB.
Kuasa Hukum Sebut Harvey Moeis Tidak Akan Ajukan Praperadilan
Kejagung telah menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan korupsi timah.
