- www.daylife.com
VIVAnews - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat urung membacakan putusan sela terkait sengketa kepemilikan saham di PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI). Penyebabnya, kubu Hary Tanoesoedibjo yakni PT Berkah Karya Bersama (BKB), PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) dan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia tidak hadir.
"Kami putuskan untuk menunggu semuanya hadir terlebih dahulu. Kami tunda sekali, kalau masih seperti begini ya kami langsung bacakan putusan sela," kata Ketua Majelis Hakim Tjokorda Rae Suamba, Jakarta, Rabu 11 Agustus 2010.
Menurut dia, sidang lanjutan akan digelar Rabu pekan depan, 18 Agustus 2010, sekitar pukul 10.00. Sedianya sidang kali ini juga diselenggarakan pukul 10.00, tapi ditunda beberapa jam karena di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ada seminar.
Kuasa Hukum Siti Hardijanti Rukmana (Tutut) , Judiyati Setyoningsih, mengaku kecewa atas penundaan itu. Sebab, Kuasa Hukum BKB, Andi F Simangunsong, sempat hadir pagi harinya. "Menurut panitera hadir. Kami coba meminta menghadirkan kembali, tetapi dinyatakan sudah tidak ada," kata Judiyati.
Diberitakan sebelumnya, Tutut menggugat Berkah (PT BKB) dengan dugaan telah mengambil kepemilikan 75 persen sahamnya di TPI secara tidak sah melalui RUPSLB tertanggal 18 Maret 2005.
Sementara, pihak Hary mengklaim perubahan kepemilikan itu sudah sah. Putusan sela yang akan dibacakan itu menjawab eksepsi pihak Hary bahwa sengketa ini bukan kewenangan Pengadilan Negeri untuk mengadilinya. Menurut mereka, sengketa yang timbul harus diselesaikan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
10 Negara Paling Bahagia di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?
Singapura berhasil meraih gelar sebagai negara paling bahagia di Asia pada tahun 2024, prestasi yang telah diraihnya selama dua tahun berturut. Ini negara bahagia di ASIA
