- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Ketua Umum International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi meminta permasalahan terorisme diselesaikan secara Indonesiani, bukan Amerikani.
''Jadi berdasarkan kepentingan dan budaya Indonesia, bukan berdasarkan kepentingan Amerika,'' kata Kiai Hasyim usai menerima Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor ICIS, Jakarta Kamis, 12 Agustus 2010.
Lebih lanjut Kiai Hasyim mengungkapkan bahwa yang terpenting adalah secepatnya harus dilakukan pembuktian oleh aparat kepolisian menyusul penangkapan Abu Bakar Ba'asyir.
''Harus secepatnya dibuktikan. Jangan sampai ada ruang kosong dan mengambang, sehingga bisa 'masuk angin' dan ini akan menimbulkan radikalisme,'' kata mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.
Pada kesempatan yang sama, Menlu Marty Natalegawa menyambut baik kegiatan peranserta ICIS di dunia internasional belakangan ini. ''Kami menyambut baik dan intinya kami menjalin kerjasama untuk menampilkan Indonesia secara positif di dunia internasional,'' kata Marty.
Marty menyatakan, ICIS membantu Indonesia menampilkan sejumlah aset yang luar biasa, antara lain Islam yang moderat serta modern.
Abu Bakar Ba'asyir sendiri memang menuding penangkapannya atas kepentingan Amerika Serikat dan Israel. Ba'asyir berkukuh tak menandatangani surat penangkapannya atas tuduhan merencanakan pelatihan militer ilegal di Aceh beberapa bulan lalu.
Laporan Dian Widiyanarko