"Kapolri Menghilang Akibat Beban Berat"

Kapolri, Bambang Hendarso Danuri
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menduga Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri memiliki beban berat yang membuatnya menghilang sejak Jumat lalu. Ketidakhadiran Kapolri pun menyebabkan batalnya acara serah terima lima petinggi Mabes Polri.

"Bisa jadi karena beban yang berat, ada masalah yang pada akhir kepemimpinan belum tuntas. Misalnya kasus Gayus, Century, rekening (mencurigakan petinggi Polri), dan rekaman (percakapan Ary Muladi dengan Ade Rahardja)," kata Bambang di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Minggu 15 Agustus 2010.

Bambang sendiri menilai, "menghilangnya" Kapolri itu sebagai hal yang tidak wajar. Walau demikian, seharusnya Kapolri bisa mendelegasikan acara serah terima kepada Wakil Kapolri Komisaris Jenderal (Pol) Jusuf Manggabarani.

"Harusnya bisa didelegasikan ke wakil. Apalagi ada pelantikan dan wakil wewenangnya sama untuk hal yang sifatnya internal. Pelantikan pun juga internal," ujar Bambang.

Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menilai, penundaan serah terima jabatan bisa menggelisahkan mereka yang sedianya akan dilantik. Untuk itu, Kapolri harus menjelaskan alasan "menghilangnya" sejak beberapa hari lalu. Apabila tidak bisa menjelaskan langsung, Mabes Polri sebagai institusi pun harus memberikan jawaban misteri "menghilangnya" Kapolri.

"Pimpinan (Kapolri) harusnya memberitahu ke publik. Jadi ada komunikasi, jangan menunggu-nunggu. Atau, secara jujur via humas menjelaskan ke publik, jangan melalui penasihat ahli," ujar Bambang.

Selain alasan menanggung beban berat, Bambang menyebutkan ada kemungkinan lain yang sifatnya rahasia yang dilakukan Kapolri. "Sesuatu yang secret, terbatas dalam konteks ketatanegaraan," tuturnya.

Apa Bambang melihat ada kemungkinan Kapolri dicopot secara diam-diam oleh presiden? "Tidak sampai ke situ," ujanya. "Mungkin perlu ada pertemuan empat mata dengan pucuk pimpinan negeri ini. Barangkali tertutup. Tapi kalau pencopotan itu seharusnya resmi," kata Bambang. (umi)

Tetap Gunakan Sirekap di Pilkada Serentak, KPU: Kami Punya Kewajiban untuk Terbuka
Ilustrasi menikah adat Jawa.

Viral MUA Ceritakan Kisah Pengantin Kesurupan Gegara Tidak Ziarah Kubur Sebelum Nikah

Sebuah kisah menarik datang dari seorang MUA yang membagikan momen ketika seorang pengantin kesurupan gegara tidak berziarah kubur sebelum acara pernikahan.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024