- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -- Para pengguna jalan yang melewati jalur selatan Jawa, khususnya wilayah Jawa Tengah dan juga Daerah Istimewa Yogyakarta harus mewaspadai adanya lintasan kereta api tanpa penjaga.
Setidaknya di wilayah PT KA Daop VI Yogyakarta sebanyak 348 perlintasan kereta api tanpa penjaga dan hal tersebut sangat rawan terjadinya kecelakaan, apalagi saat arus mudik-balik lalu-lintas kereta api sangat padat.
“Di wilayah kami ada 348 perlintasan kereta api tanpa ada penjaganya. Hal itu sangat rawan terjadinya kecelakaan,” kata Eko Budiyanto, Humas PT Kereta Api Daerah Operasi 6 Yogyakarta-Jawa Tengah, Minggu 29 Agustus 2010
Jangankan yang tak dijaga, kecelakaan juga rawan terjadi di perlintasan kereta api dengan palang pintu dan penjaga. Kecelakaan dipicu ulah pengendara yang tidak taat.
“Meski ada palang pintu dan penjaganya pengguna jalan tetap harus waspada dan hati-hati. Terjadinya kecelakaan pada perlintasan kereta api dengan palang pintu serta ada penjaganya karena kebanyakan ulah pengemudi,” tandasnya.
Eko menyatakan di PT KA Daop VI Yogyakarta-Jawa Tengah terdapat 502 perlintasan dengan perincian di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 122 perlintasan, 39 perlintasan dijaga, 62 perlintasan tidak dijaga, flyover 2 peelintasa, underpass 12 perlintasan dan 2 perlintasan tergolong liar.
Sedangkan di Jawa Tengah sebanyak 380 perlintasan, 74 perlintasan dijaga, 286 perlintasan tidak dijaga, underpass 9 perlintasan, flyover 6 perlintasan dan 5 perlintasan tergolong liar
“Untuk arus mudik-balik ini, Volume perjalanan kereta api pada hari biasa sebanyak 80 kali perjalanan kereta api yang melintasi Daerah Operasi 6 per hari. Pada hari sibuk seperti libur lebaran bisa mencapai 100 kali perjalanan per hari. Untuk itu pihak Kereta Api juga menambah personil penjaga lintasan kereta api,”paparnya
Lebih lanjut Eko menyatakan untuk keamanan pengguna jasa kereta api saat arus mudik-balik Lebaran tahun ini, setiap rangkaian kereta api dijaga oleh 6 petugas keamanan, dua di antaranya adalah anggota Brigade Mobil yang dilengkapi senjata laras panjang.
“Kita juga mengimbau gara para penumpang tidak membawa barang yang berlebihan. Jika membawa barang mahal/mewah supaya diletakkan di tempat yang dekat dengan pemiliknya supaya lebih aman,” pungkasnya. (hs0
Laporan: KDW| Yogyakarta