- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kebiasaan pemerintah menggelar takbir akbar tingkat nasional ternyata membuat iri sejumlah pemerintah negara sahabat. Kebiasaan ini malah ingin ditiru oleh negara-negara tersebut.
"Mereka terinspirasi untuk bisa dilakukan di negara masing-masing," kata Ketua Umum Pantia Takbir Akbar Nasional, Priyo Budi Santoso, dalam sambutannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 9 September 2010.
Priyo mengungkapkan, rasa iri tersebut diketahuinya dari sejumlah pernyataan yang disampaikan duta besar (Dubes) negara sahabat.
Para Dubes tersebut, kata Priyo, mengaku takjub dengan kebiasaan Takbir Akbar nasional yang bisa mempertemukan pemimpin negara dengan rakyat dan ulama.
Wakil Ketua DPR ini menjelaskan bahwa malam Takbir Akbar ini dihadiri oleh sekitar 15 ribu orang. Puncak dari kegiatan ini adalah pemberian santunan kepada 5.000 anak yatim dan duafa.
Kepanitian Takbir Akbar kali ini diprakarsai oleh Dewan Masjid Indonesia yang didukung oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Panitia sendiri mengambil tema besar 'Islam Membawa Damai.'