Kuntoro: Calon Kapolri Harus Punya Integritas

Sertijab Kapolri
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto mengaku pihaknya tidak pernah membicarakan soal Kapolri baru dengan presiden.

"[Presiden] meminta masukan pun tidak. Satgas tidak pernah rapat soal syarat-syarat Kapolri termasuk nama," kata dia ditemui di Kompleks Istana Negara, Rabu 15 September 2010.

Soal bahwa calon Kapolri pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri harus bebas cukong, Kuntoro mengaku tak pernah mendengarnya.  "Saya tidak dengar statement bebas cukong, yang penting integritas tinggi sehingga sama baiknya bahkan lebih baik dari sekarang," tambah dia.

Kuntoro yang juga Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengatakan, kepolisian adalah lembaga yang dimonitor oleh UKP4.  "Tapi sepengetahuan saya, Kapolri yang kemarin tidak punya kontrak kinerja maupun pakta integritas," tambah dia.

Oleh karena itu, UKP4 akan menyampaikan kepada presiden soal kontak kerja dan pakta integritas.  "Mungkin yang sekarang presiden akan mintakan itu. Itu sepenuhnya kewenangan presiden," tambah dia.

Menurut UKP4, kata Kuntoro, semua pimpinan lembaga perlu menandatangi kontrak kerja dan fakta integritas.  "Itu sepenuhnya wewenang presiden, termasuk isinya apa. Dia yang tentukan. Saya tidak masuk dalam substansi, presiden yang menentukan."

Ada tiga nama yang digadang-gadang sebagai calon orang nomor satu di Polri itu kemungkinan besar adalah Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna, Inspektur Jenderal Polisi Imam Soedjarwo, dan Inspektur Jenderal Polisi Timur Pradopo.

Namun, benarkan tiga jenderal itu yang diajukan jadi calon, belum diketahui. Polri maupun Kompolnas belum membuka nama calon ke publik.

Menurut Kapolri Bambang Hendarso Danuri, masyarakat tidak perlu menilai para calon Kapolri.  "Tidak (kami tak umumkan). Kami tertutup, tentunya baru terbuka setelah sampai DPR," ujar Bambang, di Mabes Polri, Jumat, 10 September 2010.
 
Lalu bagaimana masyarakat bisa menilai seperti yang diharapkan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)?  Bambang menjawab: "Oh, tidak (tak ada masukan). Penilaian itu dari dalam, bukan dari masyarakat."

Terjadi Lagi Kasus Suami Bunuh Istri, Kali Ini di Karimun Kepulauan Riau
Tersangka Tegar yang menganiaya juniornya mahasiswa STIP hingga tewas.

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Curiga Pelaku Lebih dari 1 Orang

Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024