Jaksa Ajukan Banding atas Putusan Helena Lim

Helena Lim dalam persidangan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengajukan banding atas putusan terhadap terdakwa Helena Lim, terdakwa kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015–2022.

Rumah Dinas Bupati hingga DPRD OKU Sumsel Digeledah KPK, Ini Barang yang Disita

Hal itu dibenarkan Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung), Sutikno. Kata dia, saat ini memori banding sudah diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Benar, telah diajukan banding," kata Sutikno ketika dihubungi di Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.

KPK Tetap Usut Haji Romo dan Blok Medan di Kasus Eks Gubernur Malut

Helena Lim, Bersaksi di Persidangan Harvey Moeis

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Sementara Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan bahwa pengajuan banding tersebut pada tanggal 31 Desember 2024.

"Bandingnya sudah pada tanggal 31 Desember 2024 diajukan," jelas Harli.

Hakim Penerima Suap Kasus Ronald Tannur Akui Sempat Ingin Bunuh Diri

Selain Helena, kata dia, jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan banding atas nama terdakwa Emil Ermindra, M.B. Gunawan, Tamron alias Aon, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Hasan Tjhie, Kwan Yung alias Buyung, dan Achmad Albani.

Diketahui, terdakwa Helena Lim selaku Manajer PT Quantum Skyline Exchange dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, pidana denda sebesar Rp750 juta subsider 6 bulan kurungan, dan membayar uang pengganti sebesar Rp900 juta subsider 1 bulan kurungan.

Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut Helena dipidana selama delapan tahun, pidana denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan serta pembayaran uang pengganti Rp210 miliar subsider 4 tahun penjara.(Ant)

Jubir KPK Tessa Mahardhika di KPK pada Selasa 3 September 2024

KPK Sita Uang Rp150 Miliar soal Kasus Korupsi PT Taspen

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap uang senilai Rp150 miliar terkait kasus dugaan korupsi terkait investasi PT Taspen.

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2025