Polisi Bentuk Satgas Cegah Joki Jalur Alternatif di Puncak Bogor
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor, VIVA - Kepolisian Resor Bogor (Polres Bogor) membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengantisipasi adanya joki jalur alternatif Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuannya, satgas ini untuk mencegah masyarakat yang melakukan ‘tembak harga’ kepada wisawatan.
"Untuk joki itu, kami sudah membuat satgas mengantisipasi di mana satgas akan berpatroli setiap jamnya, baik di tol yang suka memberhentikan kendaraan itu," kata Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama di pada Minggu, 26 Januari 2025.
Arus lalulintas Puncak Bogor long weekend libur Isra Miraj dan Imlek. VIVA/Muhammad AR
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Menurut dia, joki jalur alternatif juga menghambat mobil wisatawan yang hendak masuk ke jalur Puncak. Sebab, kata dia, joki jalur alternatif ini kerap masuk ke antrean kendaraan di Exit Tol Puncak sehingga menambah panjang antrean kendaraan.
"Yang di jalur alternatif patroli baik dari Polsek maupun Satlantas, untuk mengantisipasi adanya joki-joki yang membawa wisatawan yang ke atas dengan menembak harga," ujarnya.
Rizky menjelaskan pihaknya telah membuat rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, di antaranya sistem ganjil genap kendaraan serta sistem satu arah atau one way secara situasional.
"One way tetap bersifat situasional. Bilamana memang dari arah Jakarta menuju Puncak ramai, kami laksanakan one way menuju ke atas. Biasanya yang akan berangkat naik ke atas pagi hari, siang hari kembali ke rumah masing-masing," jelas dia.
Selanjutnya, Rizky menyebut pihaknya mengerahkan 350 petugas gabungan untuk berjaga di jalur wisata Puncak Bogor. Selain itu, kata dia, pihaknya juga membuat posko bantuan di titik tertentu selama liburan panjang Hari Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
“Silakan didatangi jika memerlukan bantuan anggota. Kami siap melaksanakan tugas dan siap membantu masyarakat,” pungkasnya.(Ant)
Wartawan Asal Kalsel Ditemukan Tewas, Diduga Korban Penganiayaan
Duka mendalam menyelimuti komunitas jurnalis di Kalimantan Selatan (Kalsel). Seorang wartawan media online berinisial J (23), ditemukan meninggal dunia.
