Wamenkes Dante Optomis Efisiensi Tak Ganggu Pelayanan Kesehatan
- Viva/Siti Adisya Kirana
Jakarta, VIVA – Pemerintah turut melakukan efisiensi di lingkungan kementerian kesehatan sebesar Rp19,6 triliun, demi mematuhi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja.
Meski efisiensi, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono memastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan dan tidak akan terpengaruh. Sebab, ditegaskannya, itu amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai lokomotif dari seluruh peran aktivitas kesehatan yang ada di negara ini.
“Saya ingin menjawab judul yang ada pada topik diskusi kita hari ini. Efisiensi anggaran kesehatan, transplantasi ginjal sebuah harapan atau sekedar angan? Saya akan jawab ini adalah harapan dan akan kita wujudkan bersama. Kualitas pelayanan kesehatan tidak lagi terganggu dan tindakan life saving akan tetap terlaksana sebagaimana mestinya,” kata Wamen Dante dalam diskusi publik ‘world kidney day 2025’, Selasa, 11 Maret 2025.
Ali Ghufron Mukti menjadi wamenkes
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Dalam kesempatan sama, Dante juga mengungkap tentang layanan transplantasi ginjal di Indonesia. Hingga saat ini tercatat 19 center transplantasi ginjal di Tanah Air. Dante sendiri memastikan bahwa layanan ini akan terus bertambah. Bahkan ditekankannya saat ini dirinya tengah mengurus 1 center transplantasi ginjal di DKI Jakarta.
“Sampai saat ini kita sudah bisa melakukan transplantasi ginjal di 19 center transplantasi ginjal di Indonesia dan jumlahnya akan terus bertambah. Saya janji jumlahnya akan terus bertambah ini ada satu lagi yang mengurus di DKI Jakarta saya sedang perjuangkan ini akan terwujud pada saat yang tidak terlalu lama lagi,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan, lanjut dia, bakal terus mendorong center transplantasi ginjal di Indonesia bagi pasien ginjal, mengingat transplantasi ginjal dinilai lebih efektif dibandingkan cuci darah seumur hidup.
“Maka kita coba kalkulasi pasien dengan cuci darah ternyata setelah dikalkulasi dibutuhkan biaya Rp 420 juta per tahun. Padahal kalau dilakukan transplantasi ginjal yang biayanya Rp 300 juta atau Rp 350 juta maka sebenarnya lebih cost efektif transplantasi ginjal dibandingkan melakukan cuci darah terus menerus seumur hidupnya. Sehingga transplantasi ginjal adalah solusi yang paling efektif dan cost benefit, maka kita terus mengembangkan tools upaya untuk transplantasi ginjal di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Dante juga berharap adanya literasi atau edukasi mengenai transplantasi ginjal dan donor ginjal.
“Masyarakat harus diberikan edukasi literasi donor ginjal ini belum masif di kalangan masyarakat. Banyak yang tidak tau dan banyak yang mau donor ginjal tetapi mereka tidak tau harus pergi kemana. Ini literasi harus dibangun sehingga mereka yang mau transplantasi ginjal dan donor ginjal bisa membantu rekan-rekan yang membutuhkan,” imbuhnya.