Polisi: Korban Pelecehan Dokter Kandungan saat USG di Garut Ada 2 Orang

Sosok Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Ibu Hamil saat USG
Sumber :
  • Istimewa

Bandung, VIVA – Polisi mengungkap jika korban dari dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi, bukan cuma satu.

Bermodal Pistol Mainan, 3 Garong Motor di Garut Diringkus Polisi Usai Beraksi 19 Kali

Hal itu diutarakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan. Kata dia, sejauh ini korban diketahui berjumlah dua orang.

"Sementara saat ini ada dua korban," kata Surawan, Selasa, 15 April 2025.

Pengakuan Walid Lombok Setubuhi Puluhan Santriwati, Motifnya Mengajarkan Doa

Meski begitu, polisi masih mendalami lebih jauh adakah korban lain selain dua orang tadi. Pelaku, kini sudah diringkus. Yang bersangkutan masih diperiksa intensif di Markas Polres Garut.

Untuk diketahui, baru-baru ini ada publik dihebohkan dengan kasus dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi. Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial.

Siasat Dokter Cabul di Garut Kelabui Suami Pasien, Udin Rampok Kos Mahasiswi, Korban Dicabuli Lalu Direkam

Dalam video tersebut, terlihat dokter ini tengah melakukan pemeriksaan kehamilan terhadap pasien, namun yang diperiksa pada bagian dada. Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Ada lagi seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya," tulis keterangan unggahan Instagram @lagi.viral dikutip VIVA, Selasa 15 April 2025.

Aksi oknum dokter kandungan di Garut diduga lecehkan pasien terekam kamera CCTV

Photo :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)

Menurut informasi yang beredar, ada salah satu korban berinisial A mengungkapkan kronologinya. Ia mengaku mengalami kejadian serupa, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi.

Lebih lanjut, awal mulanya ia sempat berkonsultasi dengan bidan usai pemeriksaan, karena merasa ada tindakan janggal. Dokter tersebut diketahui tidak hanya memegang area intim atasnya, namun juga mengelus bagian tubuh lainnya.

“Yang tadinya rujukan ke RS X mau melahirkan sama dokter I, saya pindah karena konsultasi ke bidan saya, katanya itu termasuk tindak pelecehan,” kata korban.

Selain itu, A juga menceritakan tindakan dokter tersebut sampai membuatnya stres, dan akhirnya memutus komunikasi dengan sang dokter. Dia menilai tindakan pihak klinik tempat dokter I praktik, minim.

“Ini klinik parah sih, tidak ada tindakan apa pun, padahal kan ada CCTV di ruangan itu, kenapa tidak dicek,” tambah A.

A menjelaskan tindak pelecehan seksual terjadi saat pemeriksaan USG yang ketiga, bukan sejak pertama kali berkonsultasi dengan dokter I.

Alhasil adanya kejadian tersebut membuat warganet ramai berkomentar di media sosial. Banyak dari mereka yang sangat menyenangkan sebagai dokter seharusnya membantu bukan melakukan tindakan keji seperti ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya