Jumlah Korban Banjir Wasior Hampir 100 Orang

Banjir bandang di Wasior, Papua
Sumber :
  • AP Photo/Abdul Muin

VIVAnews -- Korban tewas akibat terjangan banjir bandang di Wasior Teluk Wondama Papua Barat terus bertambah, saat ini jumlahnya telah mencapai 97 orang.

Kemungkinan korban tewas akan terus bertambah, karena, ada beberapa kampung yang belum tersentuh tim evakuasi. "Data terakhir, korban tewas hampir seratus orang, dan ini bisa terus bertambah.  Sebab, ada beberapa kampung yang masih terisolir, akibat akses kesana terputus, antara lain karena jembatan putus dan tertutup lumpur," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, M L. Rumadap, Kamis 7 Oktober 2010

Menurut dia, upaya pencarian masih terus berlangsung, namun menemui banyak kendala, banyaknya pohon tumbang, bangunan roboh serta hampir semua wilayah tergenang lumpur. "Dengan peralatan terbatas, tim evakuasi terus bekerja mencari korban, sekaligus melakukan pembersihan," tandasnya.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

Sementara untuk hari ini, sebanyak 560 pengungsi termasuk 6 jenazah berhasil dievakuasi ke Manokwari dengan Kapal laut.

Empat jenazah dari keluarga Manuel Komendon langsung dimakamkan satu lubang di pemakaman Pasir Putih Manokwari Timur. Empat jenazah yang dimakamkan adalah Hein Pangkali 39, Marice Kumendon 36, Putri Pangkali 5, Yolanda Kumendon (27). Yang terakhir tewas dalam kondisi sedang hamil.

Menurut keterangan keluarga, keempat korban ini, tinggal diperumahan Pemda I, Wasior Kota. Saat banjir bandang tiba mereka tidak sempat menyelamatkan diri.

Posko Pengungsi, selain di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Papua Barat, juga di Markas Kodim Manokwari. Saat ini sudah ribuan pengungsi yang berada disana.

Staf khusus Presiden Velix Wanggai, saat ini juga sudah berada di Manokwari untuk memantau langsung proses evakuasi serta pengirim bantuan ke Wasior.

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024