Ijazah Asli Jokowi Bakal Diserahkan ke Bareskrim

Anggota tim kuasa hukum mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Yakup Putra Hasibuan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA- Perwakilan keluarga Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), bakal datang ke Badan Reserse Kriminal Polri terkait aduan dugaan ijazah palsu dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Hal tersebut dibenarkan Yakup Hasibuan selaku kuasa hukum Jokowi. Kata dia, pihaknya bakal menyerahkan dokumen yang diminta Bareskrim Polri tersebut.

"Betul kami memenuhi permintaan bareskrim untuk membawa dokumen ya," ujar dia, Jumat, 9 Mei 2025.

Kuasa hukum Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan di Senayan Golf Club, Jakarta, Senin, 14 April 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Sementara itu, Rivai Kusumanegara selaku tim kuasa hukum lain menambahkan dokumen yang dibawa ke Bareskrim Polri yakni ijazah asli eks Gubernur Jakarta itu.

"Kami yang akan menyerahkan Ijazah asli Pak Jokowi sesuai permintaan Bareskrim. Keluarga & ajudannya yang membawa dari Solo ke Jakarta," kata Rivai.

Untuk diketahui, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mendalami aduan terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Bareskrim akan mengumpulkan ijazah sekolah hingga kuliah teman-teman Jokowi sebagai bagian dari penyelidikan.

Dugaan ijazah palsu Jokowi itu dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Polisi Segera Bidik Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Siapa Sosoknya?

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Raharjo Puro menjelaskan kedatangan tim penyidik Bareskrim Polri dan Labfor ke Polresta Solo dalam rangka menindaklanjuti adanya laporan pengaduan dari TPUA terkait ijazah palsu Jokowi.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani.

Photo :
  • Dok. Polri.
Alasan Bareskrim Polri Turun Gunung di Kasus Kematian Brigadir Nurhadi

Menurut dia, tim penyidik sudah melakukan kegiatan penyelidikan tak hanya di Solo. Namun, juga di Yogyakarta selama satu bulan.

“Saat ini adalah kegiatan untuk mengambil sampel pembanding di mana itu salah satu dari kegiatan penyelidikan. Di mana kita memerlukan sampel pembanding untuk uji labfor," kata Djuhandhani di Polresta Solo, Kamis, 8 Mei 2025.

Ngeri! Ada Intimidasi ke Dokter hingga Dugaan Obstruction of Justice pada Kasus Kematian Brigadir Nurhadi
Politisi PDIP, Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

PDIP Sentil Jokowi: Rakyat Jangan Diajak Mikir Hal-hal Nggak Perlu!

Politisi PDIP Aria Bima merespons pernyataan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) soal akan ada agenda politik besar di balik polemik ijazah palsu.

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2025