Dedi Mulyadi: Baru 100 Hari Sudah Banyak yang Kepanasan, Apalagi 5 Tahun?
- Humas Jabar
Bandung, VIVA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyinggung banyak pihak yang kepanasan dengan gebrakannya sejak 3 bulan memimpin Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi dalam pidatonya di upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa, 20 mei 2025.
"Ini baru 3 bulan, tanggal 30 Mei itu 100 hari kepemimpinan saya. Ini belum 100 hari sudah banyak orang yang kepanasan apalagi 5 tahun," kata pria yang akrab disapa KDM itu.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
- tvOne
Menurutnya, untuk menjadi pemimpin yang ingin melakukan perubahan dan perbaikan memerlukan mental yang kuat. Ia mengaku tak butuh penghormatan, apalagi tumbang dengan cibiran.
"Jadi, Indonesia memerlukan mental yang kuat jika ingin melakukan perbaikan. Kenapa? harus kuat menghadapi kaum nyinyir dan membiarkan yang nyinyir suruh sakit hati selamanya karena Jawa Barat akan terus mengalami peningkatan pembangunannya," ujarnya
Diketahui, sejak dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025, Dedi Mulyadi telah meluncurkan berbagai kebijakan inovatif yang menuai perhatian publik.
Diantaranya yang menuai sorotan adalah penertibkan dan pembongkaran bangunan liar untuk mengembalikan fungsi lingkungan dalam rangka mengatasi banjir. Melarang kegiatan study tour dan wisuda di sekolah-sekolah negeri. Menghapus denda dan tunggakan pajak kendaraan bermotor di Jabar.
KDM juga menekankan efisiensi anggaran dengan mengurangi perjalanan dinas dan kegiatan seremonial, dan anggarannya dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas baru.
Kemudian yang paling fenomenal adalah menginisiasi program pendidikan karakter bagi siswa dengan perilaku menyimpang melalui pelatihan di barak militer.