Sempat Alami Gejala Covid-19, Hasil Swab Antigen 11 Jemaah Haji Asal Jatim Negatif

Dinas Kesehatan Jawa Timur melakukan skrining thermal scanner jemaah haji
Sumber :
  • tvOne

Surabaya, VIVA – Sebanyak 11 jemaah haji asal Jawa Timur diduga terinfeksi gejala mirip COVID-19 varian baru Nimbus NB 181 setelah tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya. 

BP Haji Tolak Usulan Menag Berangkatkan Jemaah Haji dengan Kapal Laut

Dugaan ini muncul dari hasil sistem pemantauan kesehatan yang dilakukan melalui pemeriksaan suhu tubuh dan data aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP).

Pejabat Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, dr. Rofiud Darojat, mengungkapkan bahwa deteksi awal dilakukan terhadap jemaah dari lima kloter jemaah haji di Derbarkasi Surabaya yang telah tiba di Tanah Air.

Ada Wacana Berangkat Umrah dan Haji Pakai Kapal Laut, Kemenhub Soroti Ini

Skrining dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari thermal scanner hingga pemantauan digital menggunakan aplikasi SSHP. 

Jemaah haji sakit yang baru tiba di Debarkasi Surabaya dibawa ke Ambulance

Photo :
  • tvOne
7 Fakta Kepulangan Terakhir Jemaah Haji Indonesia 2025: 46 Jemaah Masih Dirawat di Saudi

Menurut Rafiud, apabila ada tanda-tanda jemaah yang tiba suhu tubuh di atas 38,5 derajat dan adanya gangguan saluran pernapasan, maka langsung dilakukan swab antigen COVID-19 dan pengambilan sampel tambahan untuk diperiksa indikasi COVID dan Influenza di laboratorium.

"Sejauh ini ada 11 sampel yang sudah kita ambil. Antigennya karena itu Rapid sudah kita nyatakan hasilnya negatif. Kemudian sampel dikirim ke lab sedang diproses untuk mendapatkan hasil," kata Rofiud, Minggu, 15 Juni 2025.

Dari 11 jemaah yang diduga terpapar, sebagian di antaranya berasal dari Kediri, Trenggalek, dan Tulungagung.

Rofiud melanjutkan, bahwa terhadap hasil 11 sampe jemaah itu sudah ditembuskan ke dinas kesehatan kabupaten/kota terkait, yang intinya memberitahukan ada jemaah haji yang berasal dari wilayah tersebut sudah dilakukan swab dan pemeriksaan laboratorium masih menunggu hasil. 

Meski hasil tes antigen seluruh jemaah tersebut menunjukkan hasil negatif, mereka tetap diwajibkan menjalani karantina selama 15 hari sembari menunggu hasil PCR dari Balai Besar Kekarantinaan (BBKK) Surabaya. 

Laporan: Zainal Azkhari/tvOne Surabaya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya