Prabowo Targetkan Bangun 1 Juta Rumah Susun Harga Terjangkau

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Leader's Retreat di Singapura (sumber foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Singapura, VIVA - Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku meniru sejumlah program unggulan Pemerintah Singapura untuk diterapkan di Indonesia. Salah satunya, program pembangunan perumahan murah untuk masyarakat.

Lie Siu Luan, Aktor Utama Perdagangan Bayi ke Singapura Ditangkap

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong di Singapura, pada Senin, 16 Juni 2025.

Prabowo mengatakan program pembangunan perumahan murah untuk masyarakat saat ini tengah dikebut agar segera selesai tepat waktu.

Prabowo Diharapkan Hadir ke Kongres PSI Bareng Gibran

“Saya kira Singapura memiliki berbagai kebijakan yang sukses. Pertama, perumahan murah untuk seluruh warga Singapura. Program rumah murah ini telah diinisiasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo. Dan saat ini akan kita kebut,” kata Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto dan PM Lawrence Wong di Parliament House, Singapura.

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden.
Gibran Akan Dampingi Prabowo Hadiri Kongres PSI di Solo, Bertemu Jokowi?

Prabowo menekankan, program pembangunan rumah murah itu akan dilanjutkan. Dia menargetkan, ada satu juta rumah susun (rusun) terjangkau yang dibangun pemerintah pada 2025 ini.

“Saya bangga menyampaikan bahwa saya mendapat laporan bahwa tahun ini kami akan membangun 1 juta unit rumah susun terjangkau,” ujar dia.

Di samping itu, Prabowo juga mengungkap BPI Danantara dibentuk karena terinspirasi dari perusahaan investasi milik Singapura yaitu Temasek. 

Danantara, kata dia, didirikan untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi pemerintah demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Danantara artinya energi masa depan Indonesia. Kami mendirikan Danantara demi generasi Indonesia di masa depan,” kata dia.

Prabowo berpendapat bahwa jika suatu program ditiru negara lain, maka program tersebut berjalan baik.

Pada kunjungan ke Singapura kali ini, ada tiga memorandum of understanding (MoU) tentang pengembangan energi ramah lingkungan yang ditandatangani kedua negara. Tiga MoU yang diteken yaitu perdagangan listrik energi yang bersih, penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) lintas batas, dan pembangunan kawasan industri hijau bersama di Provinsi Kepulauan Riau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya