- telegraph.co.uk
VIVAnews - Jajaran Kepolisian telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus penyelundupan mobil mewah di Batam. Namun, sejauh ini belum ditemukan oknum aparat yang terlibat dalam jaringan penyelundup ini.
"Sampai 20 Oktober, dengan bukti permulaan ditetapkan tiga tersangka dengan inisial masing-masing AW, VS, dan HS," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2010.
Namun demikian, Yoga mengatakan belum mendapat laporan terkait peran ketiga tersangka tersebut. "Mengenai peran masing-masing belum dijelaskan sebagai apa oleh penyidik," kata dia.
Dia menambahkan, sejauh ini belum ditemukan keterlibatan anggota kepolisian yang terlibat dalam penyelundupan mobil-mobil mewah ini. "Sementara belum ke sana, ini akan berlanjut terus siapa yang berperan," kata dia. Namun, Mabes Polri telah menurunkan tim Propam ke Batam.
Hingga kini, petugas gabungan telah berhasil menyita 104 mobil mewah. Akibat penyelundupan itu, negara diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp900 miliar.
Merek-merek 104 mobil mewah yang disita itu adalah mobil merek BMW sebanyak 18 unit, Toyota 54 unit, Mercedes 20 unit, Honda lima unit, Nissan dua unit, Jaguar satu unit, Mazda 1 unit, Volvo satu unit, Audi satu unit, dan Mitsubishi satu unit.
Modus penyelundupan adalah dengan menuakan usia mobil dengan memalsukan surat-suratnya untuk menghindari kenaikan pajak mobil mewah. Mobil keluaran tahun 2004 ke atas dituakan menjadi produksi sebelum 2004.
Pasalnya, untuk Batam, sebelum tahun 2004 pajak mobil mewah di Batam lebih rendah dari daerah lain di Indonesia. Namun, sejak keluar PP 63 tahun 2003, pajak mobil mewah keluaran tahun 2004 dan sesudahnya di Batam disamakan dengan daerah lain yang lebih tinggi dari sebelumnya. (hs)
Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda
Beruntung longsor ini terjadi di luar jam pembelajaran anak-anak sekolah hingga tidak menimbulkan adanya korban. "Kejadiannya ini untung anak sekolah sudah pulang semua."
