- ANTARA/Wahyu Putro
VIVAnews - Sebelum rumahnya dilempari bom molotov, Ketua Paguyuban Lurah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Mulyadi, mengaku pernah didatangi pria misterius, 3 bulan lalu. Pria itu datang di tempat Mulyadi sehari-hari bekerja, Balai Desa Sido Mulyo.
"Saya tidak kenal dengan dia," kata Mulyadi, Kamis, 6 Januari 2011. Pria itu, menurut Mulyadi, meminta agar dia diam, dalam pengertian tidak usah mendukung penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta. "Dia bilang nanti saya kasih sesuatu, maksudnya uang," jelasnya.
Meski sudah ditawari dengan sejumlah uang, Mulyadi tidak peduli dan tetap melakukan gerakan pro-penetapan. "Mungkin juga pelemparan bom molotov di rumah saya ada kaitannya dengan orang misterius tersebut. Namun saya tidak bisa memastikannya."
Seperti diberitakan sebelumnya, rumah Mulyadi yang juga Ketua Payuban Lurah (Ismoyo) dilempar molotov oleh seseorang yang menggunakan dua sepeda motor dari arah jalan di sebelah timur rumahnya. Saat kejadian ada suara sepeda motor dan ditemukan tas plastik bekas pembungkus bom molotov.
Bom molotov berisi bensin dikemas dalam botol minuman keras dan berisi paku kecil-kecil dan sekrup (mur dan baut), tujuannya selain membakar juga melukai orang di sekitarnya.
Bom molotov akhirnya mengenai dan membakar bangku panjang dan tirai bambu yang berada di rumah Mulyadi yang terletak di di Dusun Pirak Bulus, Sidomulyo, Godean, Sleman. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka dari keluarganya.
Laporan: Juna Sanbawa | DIY
Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak
Mereka terluka dari melarikan diri.
