Polisi Gagalkan TKI Ilegal ke Malaysia

TKI Ilegal yang Dideportasi dari Malaysia Tiba di Tanjungpinang
Sumber :

VIVAnews -Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggagalkan niat 31 orang calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Tengah, yang hendak berangkat ke Malaysia. Polisi juga mengamankan dua orang diduga tersangka penyalur tenaga kerja ilegal.

"Saat itu ada tiga unit mobil yang berpenumpang para calon pekerja hendak menuju Bandara Juanda. Mereka kami sergap malam hari kemarin, saat melintas di ruas Jalan Tol Dupak-Demak, Surabaya, Jawa Timur," kata Kasat Rekrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo Jumat, 7 Januari 2011.

Diterangkan, informasi pengiriman TKI diduga ilegal itu diperoleh sejak beberapa hari sebelumnya. "Kami mendapat informasi ada calon TKI ilegal. Mereka sebagian besar dari Pati, Jawa Tengah. Penampungnya orang Madura dan akan diterbangkan melalui Bandara Juanda menuju Malaysia. Saat itu juga anggota kita sebar untuk mengawasi," ujar AKP Hendri Umar saat mendampingi AKBP Anom.

Saat melintas di ruas tol itulah iring-iringan mobil tersebut dicegat. Saat diperiksa, mereka tak dapat menunjukkan kelengkapan surat-suratnya termasuk keterangan kerja di luar negeri.

Hasil pemeriksaan, dengan menggunakan visa aspal, ke-31 orang calon TKI itu dipungut bayaran Rp 4,8 juta untuk ongkos berangkat. Dan, di negeri Jiran mereka dijanjikan bekerja di berbagai proyek bangunan dengan bayaran 50 Ringgit Malaysia per hari.

Kedua tersangka yang diamankan masing-masing berinisial DW (36), warga Perum Taloon Permai, Kecamatan Kamal, Bangkalan, serta PRM (38), warga Jalan Trunojoyo, Bangkalan, Madura hingga kini masih menjalani pemeriksaan. Polisi juga terus mencari dalang dibalik pengiriman TKI asal Jawa.

Dari kedua tersangka polisi menyita 31 paspor yang diterbitkan Kantor Imigrasi Pati, Jawa Tengah. Kemudian, sebanyak 31 tiket pesawat terbang dari Surabaya tujuan Malaysia, dan 31 KTP milik calon TKI, serta dokumen penting lainnya.

Sulitnya lapangan pekerjaan di dalam negeri, serta terdesak oleh kebutuhan hidup menjadi alasan klasik 'lari'-nya tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negeri tetangga, Malaysia.

Ditemui VIVAnews, sejumlah pencari kerja yang batal berangkat ke negeri jiran itu mengaku tergiur dengan Ringgit Malaysia. Mereka pun tidak lagi menghiraukan resmi atau tidak. Serta bahaya atau ancaman hukuman jika melanggar.

"Menurut saya mumpung ada tawaran kerja. Bekerja untuk mengumpulkan ringgit, kemudian dipakai modal di kampung," kata Zaini asal Pati, Jawa Tengah disela pemeriksaan Polrestabes.

Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi di tahun 2010. Modusnya tak berbeda dengan aksi pemberangkatan TKI lainnya. Tujuannya pun sama, Malaysia.

Polrestabes Surabaya telah lima kali menggagalkan pengiriman TKI tanpa dilengkapi dokumen. Selama Januari – Desember 2010, Malaysia masih menjadi primadona penyalur gelap mengirimkan pekerja asal Indonesia.(np)

Laporan Tudji Martudji | Surabaya

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow
Sandra Dewi dan Suaminya, Harvey Moeis

Wawancara Lawasnya Jadi Sorotan, Sandra Dewi Ogah Disebut Hidup Bak di Negeri Dongeng

Kehidupan pribadi Sandra Dewi mendadak jadi sorotan pasca penetapan status tersangka suaminya, Harvey Moeis oleh Kejaksaan Agung.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024