- Dok. Humas Mabes POLRI
VIVAnews -- Mabes Polri sudah mulai menyiapkan pengganti Wakapolri, Komisaris Jenderal Jusuf 'The Big Mango' Manggabarani. Proses pemilihan calon telah dibahas di internal Polri.
"Mekanisme sudah berjalan di internal. Beliau-beliau (pejabat Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi/ Wanjakti) sudah pada tahap penyiapan, tinggal persetujuan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Senin 10 Januari 2011.
Dia mengatakan, untuk mencari pengganti Jusuf Manggabarani yang akan memasuki masa pensiun pertengahan Februari 2011 itu, Wanjakti akan memilih calon. Selanjutnya, calon itu akan diajukan Polri kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan.
"Tapi tidak melalui persetujuan dewan (DPR), sebagaimana pengajuan nama calon Kapolri," kata Boy.
Namun demikian, Boy tidak mau menjawab pertanyaan jika nantinya calon Wakapolri yang diajukan oleh Polri itu ditolak oleh presiden sebagaimana pernah terjadi pada dua nama calon Kapolri yang diajukan Polri tahun lalu. "Saya komentari mekanismenya saja," kata dia.
Selain itu, Boy juga mengaku tidak mengetahui berapa calon dan siapa saja nama-nama yang akan diajukan sebagai calon wakapolri. "Tidak tahu. Jangan didahului, biarkan setelah selesai kita umumkan," kata dia.
Sebelumnya, beredar tiga nama calon pendamping Jenderal Timur Pradopo.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, menyebut, calon-calon potensial itu adalah Inspektur Pengawasan Umum, Komisaris Jenderal Pol. Nanan Soekarna; Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Pol. Imam Sudjarwo; dan Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Oegroseno.
Dua nama calon, Nanan dan Imam, sempat muncul dalam bursa nama calon Kapolri pengganti Bambang Hendarso Danuri. Namun, kedianya tidak dipilih sebagai calon Kapolri di akhir 2010 lalu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di saat-saat terakhir, justru muncul nama baru yang sebelumnya tak digadang-gadang, Timur Pradopo.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
