VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan kajian penggunaan anggaran oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut JK yang saat ini menjabat Ketua PMI, unsur-unsur tindak pidana korupsi seperti merugikan negara, memperkaya diri sendiri dan orang lain harus terlebih dulu terpenuhi.
"Ya diperiksa saja sesuai ketentuan itu," kata Kalla usai menghadiri acara donor darah di kantor KPK, Jakarta, Rabu 12 Januari 2011.
Namun kata JK, soal penggunaan anggaran oleh PSSI bukan persoalan besar. "Saya kira, itu tidak terlalu besarlah. Dibandingkan dengan masalah lain," kata JK tanpa menjelaskan masalah yang dimaksud.
Saat ditanya, apakah dirinya siap mencalonkan diri jadi Ketua Umum PSSI selanjutnya? "Saya? Ga mampulah. Sudah cukup. Saya jadi ketua PS Makasar itu selama 10 tahun, itu 20 tahun yang lalu. Masa sekarang jadi pengurus bola lagi. Kan PMI lebih," tutur JK.
Sebelumnya, Bendahara PSSI, Achsanul Qosasi, menyatakan pihaknya siap bekerja sama. PSSI, lanjut dia, siap memberikan laporan penggunaan dana APBN. "Kapan saja bisa kita berikan," kata Achsanul.
Achsanul juga menyambut baik keinginan KPK yang akan memberikan kajian mengenai penggunaan dana APBN di PSSI. "Itu bagus sekali. Tidak masalah KPK melakukan hal itu," ujarnya.
Meski demikian, menurut Achsanul, PSSI tidak dapat memberikan laporan keuangan yang berasal dari pengurus. "Untuk memberikan laporan itu, harus disetujui terlebih dahulu oleh seluruh pengurus," ujarnya. (sj)
OJK Ingatkan Emak-emak Hati-hati Terjerat Rentenir: Bunganya Luar Biasa Mencekik Leher
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti para ibu-ibu atau emak-emak agar tidak meminjam uang dari rentenir.
