- VIVAnews/Rahmat Zeena
VIVAnews - Sofyan, dosen yang menjadi korban tembak bentrokan Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) divonis lumpuh permanen oleh dokter Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Kesimpulan tersebut disampaikan dokter bedah syaraf, Nashrullah, setelah berhasil mengangkat peluru yang bersarang di leher korban, tadi malam.
Menurut Nashrullah, dokter yang menerima pasien, sejak awal telah memperkirakan kelumpuhan ini. Pasalnya, dari hasil foto rontgen sebelum operasi, peluru tersebut menembus pusat saraf, atau tepat di sum-sum tulang belakang. Sumsum itu merupakan pusat kendali syaraf ke seluruh tubuh manusia.
Pada Sofyan, korban mengalami kasus Complete Dissection Medula Spinalis, atau sumsum tulang belakang yang terputus utuh. “Peluru itulah yang memutus perjalanan sarafnya,” kata Nashrullah kepada VIVAnews.com, Sabtu malam, 15 Januari 2011.
Sebenarnya, tim dokter berharap ada perubahan ketika berhasil mengangkat peluru dari leher Sofyan. Tapi, harapan itu sirna setelah kondisi Sofyan tidak berubah 10 jam pascaoperasi. Dokter berhasil mengangkat peluru sekitar pukul 21.45, setelah menjalani operasi sekitar tiga jam. Setelah memantau hingga pagi, kondisi korban ternyata tidak berubah.
Pascaoperasi, pasien sudah sadar dan darahnya stabil. Tapi pasien sudah tidak bisa menggerakkan badan dari dada hingga kaki. "Tangan masih bisa digerakkan, tapi tidak akan seperti ketika normal,” ujar Nashrullah.
Bahkan, saat ini Sofyan belum tidak bisa bernapas dengan paru-paru. Sofyan menggunakan pernapasan perut sehingga tidak bisa menggerakkan rongga dada. Itu pun masih dibantu dengan mesin atau ventilator.
Dengan demikian, jika korban berhasil melewati masa kritis, maka kemungkinan besar Sofyan akan menggunakan kursi roda. “Perawatan terhadap pasien seperti ini sama dengan penderita stroke. Jadi perlu kesabaran,” ujar alumni Universitas Hasanuddin ini.
Sofyan adalah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unasman, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sofyan menjadi salah satu korban penembakan saat bentrok antara mahasiswa dan dosen Unasman melawan aparat kepolisian, Kamis lalu. Bentrokan itu dipicu perebutan asset kampus Unasman antara pihak pengelola Yayasan Al-Asyariah Unasman dengan Yayasan Darut Tauhid wal-Irsyad (DDI).
Laporan: Rahmat Zeena l Makassar
Kolesterol Naik Usai Lebaran? Jangan Panik, Ini 5 Tips Menurunkannya
Kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh namun dalam jumlah yang terbatas, apabila kadar kolesterol terlalu tinggi maka akan menjadi bumerang dan menimbulkan masalah.
