- Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki
VIVAnews - Malam ini, Senin 17 Januari 2011, sejumlah tokoh lintas agama mendatangi Istana Negara. Mereka datang untuk berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam sambutannya, Presiden SBY mengatakan, pertemuan ini merupakan inisiatif Ketua PP Muhamaddiyah Din Syamsuddin. Din mengirim pesan pendek (SMS) kepada SBY untuk meminta waktu mengadakan dialog.
"Prakarsa dimulai dari SMS yang saya terima dari Din Syamsuddin, yang menginginkan dialog dan pertemuan dari hati ke hati," kata Presiden SBY, di Istana Negara, Senin 17 Januari 2011.
Presiden menegaskan keinginannya mengundang sejumlah tokoh agama untuk berkomunikasi secara langsung. Pertemuan pun diharapkan dapat mencairkan suasana, apalagi saat ini sejumlah tokoh agama terus mengkritik kebijakan Pemerintah yang dianggap melakukan kebohongan kepada rakyat.
"Agar umat tentram karena terjalin komunikasi. Meskipun kritis tapi penuh tanggung jawab antara pemuka agama dengan Pemerintah yang mengemban tugas," ucap Presiden SBY.
Adapun sejumlah tokoh agama yang hadir di Istana antara lain Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Andreas Anangguru Yewangoe, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Ichwan Syam, Ketua Wali Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, dan tokoh Khatolik Franz Magnis Suseno.
Sedangkan SBY terlihat didampingi Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri. Di antaranya adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Sebelum bertemu dengan Presiden SBY, tokoh lintas agama ini menggelar keterangan pers mengenai sikap mereka terkait 18 kebohongan pemerintah. Sembilan kebohongan lama dan sembilan kebohongan baru yang kemudian membuat risau pemerintah. (umi)