- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, berharap testimoni yang disampaikan terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Tambunan, mengenai Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) segera diusut tuntas.
"Ini harus clear dalam dua hari ke depan. Saya tunggu reaksi Istana mengenai kegelisahan kami," kata Priyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Januari 2011.
Pengakuan Gayus yang dimaksud Priyo yakni yang disampaikan usai divonis tujuh tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Gayus menyatakan sejumlah pernyataan seperti tuduhan Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum dan Staf Khusus Presiden SBY, Denny Indrayana, telah merekayasa kasus menggemparkan ini.
Tapi hal itu kemudian dibantah keras. "Ini serangan balik. Kami tidak akan gentar dan akan melawan," kata anggota Satgas, Mas Ahmad Santosa, sesaat setelah keluar pernyataan Gayus.
Soal tuduhan telah merekayasa kasus Gayus berkaitan dengan statusnya yang juga Staf Khusus Presiden SBY, Denny Indrayana mengatakan, "Apa saya merasa karena saya bagian dari Staf Khusus, saya tidak paham. Bukan saya yang bisa jawab tapi yang meng-highlight saya."
Kendati demikian, Priyo tetap bersikap menyoroti orang-orang yang berada di sekeliling Presiden. "Ada apa dengan inner circle Presiden? Tidak elok alat yang paling dekat dengan Presiden melakukan hal semacam ini," ujar Priyo.
Priyo melanjutkan Partai Golkar akan terus memantau perkembangan dari Istana mengenai persoalan Satgas dan Gayus.
Partai Golkar, kata Priyo, menuntut agar keadilan ditegakkan. Penegakannya dimulai dengan mengusut 151 perusahaan yang diduga pernah menjadi klien Gayus, tanpa pandang bulu. "Jangan hanya tertuju pada satu atau dua perusahaan saja," kata Priyo.
Priyo yang juga menjabat Wakil Ketua DPR ini menyatakan seharusnya polisi berinisiatif untuk memeriksa Satgas. "Tidak ada jabatan yang kebal hukum. Tidak boleh mereka yang punya otoritas, menggunakan wewenangnya untuk merekayasa dan menyudutkan orang lain.”