- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung soal gaji ketika berpidato pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat pekan lalu. Kata SBY, tahun ini adalah tahun ketujuh gajinya tidak naik.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono kepada VIVAnews mengatakan, Presiden bukan mengeluh. "Karena saya duduk di situ, saya kira keliru kalau itu dianggap keluhan," kata Agung, semalam. "Presiden itu mau memotivasi prajurit TNI-Polri, bahwa kenaikan gaji sudah diberikan secara berkala."
Baru-baru ini ada remunerasi/ tunjangan kinerja TNI-Polri mulai dari prajurit sampai ke pangkat tertinggi, diberikan tunjangan kerja, supaya bekerja dengan baik, katanya. "Beliau sendiri yang tidak naik gaji, bekerja habis-habisan."
Dia menambahkan, yang tidak mendapatkan kenaikan gaji saja kerja keras, bagaimana yang mendapat kenaikan gaji.
Namun kontroversi terlanjur merebak. Banyak pihak terutama kalangan lembaga swadaya masyarakat mengecam pernyataan SBY. Gaji SBY dianggap sudah sangat layak, bahkan lebih tinggi dari pemimpin India dan China. SBY digaji sekitar Rp62 juta per bulan, dengan tunjangan lainnya Rp2 miliar setahun.
Laporan Erick Tanjung | Yogyakarta