Ini Cara Membuat "Jejak UFO"

Fenomena crop circle atau diduga jejak UFO di Sleman, DIY
Sumber :
  • VIVAnews/Erick Tanjung

VIVAnews - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tidak akan mengkaji apalagi mengirim tim ke lokasi yang dipercaya warga sebagai jejak UFO atau benda terang tak dikenal di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lapan yakin, itu adalah buatan manusia.

"Sebagian mempercayainya sebagai bukti kedatangan UFO yang diasosiasikan dengan kendaraan makhluk cerdas dari luar angkasa. Benarkah?" tanya peneliti utama Astronomi-Astrofisika Lapan, Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews.com, Senin 24 Januari 2011.

Menurut peneliti yang biasa disapa Djamaluddin ini, secara ilmiah UFO dianggap tidak ada. Penjelasan kesaksiannya cenderung bersifat hoax alias kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Tidak ada penjelasan ilmiahnya.

Djamaluddin menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia.

"Tahun 1990-an dua orang Inggris buka rahasia, bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka," kata Djamaluddin. Dua orang Inggris itu lalu mempraktekkan cara membuat crop circle dengan menggunakan tali dan papan.

Caranya: Tancapkan satu tongga sebagai pusat lingkaran. Lalu tali yang digantungi papan diputar mengelilingi tonggak itu. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan. Pola garis lurus dan segitiga juga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Mau coba?

"Walau astronom menyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksa mereka," kata dia.

Djamaluddin melanjutkan, masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan. Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO.

Pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih.

SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu. (sj)

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (tengah).

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024