- AP Photo/Xinhua, Cai Yang
VIVAnews - Pesawat Garuda Indonesia yang akan mengevakuasi Warga Negara Indonesia di Mesir terganjal izin mendarat. Tetapi, Kementerian Luar Negeri yakin izin itu akan segera dikeluarkan. Menyusul Garuda, dua maskapai lain tengah bersiap terbang ke negeri piramida itu.
"Saat ini memang baru satu pesawat Garuda saja. Dalam beberapa jam akan ada dari Lion Air dan Batavia Air," kata Kepala Divisi Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bambang Purwanto, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Selasa 1 Februari 2011.
Maskapai Lion Air dan Batavia Air akan menyediakan pesawat jenis Boeing 747 dengan kapasitas 428 penumpang. Jenis pesawat yang sama yang digunakan Garuda Indonesia menjemput warga Indonesia gelombang pertama.
Menurut Bambang, secara teknis, rute evakuasi yang akan diterapkan sama dengan yang dilakukan Garuda. Hanya saja saat ini Garuda masih tertahan di Jeddah, Arab Saudi, karena belum mendapat izin mendarat di Bandara Internasional Kairo, Mesir.
"Kami akan menyiapkan izin transportasi, izin mendarat, dan melintas," kata Bambang. Warga Indonesia yang akan dievakuasi akan dikumpulkan di Posko Penampungan yang ada di Nasr City.
Pemerintah Indonesia berharap pengumpulan warga Indonesia ke lokasi penampungan itu dapat berjalan lancar, sehingga mereka bisa segera diterbangkan ke Indonesia. Lama perjalanan dari Kairo ke Indonesia diperkirakan sekitar 11 sampai 12 jam.
Sebelumnya Presiden SBY memerintahkan mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda memimpin Satuan Tugas 'Mesir'. Tugas Satgas ini adalah mengevakuasi sekitar 6.200 warga Indonesia di Mesir dan melakukan penanganan bantuan logistik.
Evakuasi udara akan melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Kesehatan. (umi)
Dari Hambalang ke Cikeas, Prabowo Bakal Silaturahmi Lebaran Temui SBY Malam Ini
Di momen Lebaran Idul Fitri, Presiden terpilih Prabowo Subianto menemui pimpinan parpol pengusungnya di Pilpres 2024.
