Din: Rakyat Protes, Mubarak Mau Naikkan Istri

Presiden Mesir, Hosni Mubarak
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan pemerintah harus menjadikan gejolak Mesir sebagai pelajaran. Din berharap kasus Mesir ini tidak menjalar ke Indonesia.

"Jangan meremehkan aspirasi rakyat terutama kemisknan jangan ditutup-tutupi," kata Din di sela Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama Sedunia di Istora Senayan, Minggu, 6 Februari 2011. "Kita harus bekerja sama mudah-mudahan konflik ini tidak menjalar ke Indonesia."

Din mengaku prihatin mengikuti perkembangan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Menurutnya, sejak terjadi perubahan politik di Tunisia, Mesir, dan juga berbagai negara di Timur Tengah, diikuti Yaman. "Ini sungguh memprihatinkan karena sangat mudah membawa efek domino terutama bagi negara yang ada di kawasan itu," katanya.

Din menilai gejolak tersebut merupakan konflik yang bersifat vertikal antara rakyat dengan pemerintah. Penyebabnya, masalah kemiskinan dan pengangguran.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

"Di Mesir angka kemiskinan tinggi, pengangguran juga. Sementara, negara di bawah Mubarak bertindak otoriter sudah berkuasa 30 tahun bahkan ingin mendorong istri dan anaknya untuk meneruskan jabatan yang akan datang," katanya. "Mengukuhkan feodalisme baru tentu rakyat akan protes." (kd)

Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024